pasbana.com - Merespons kebutuhan warga terdampak gempa bumi di Pasaman Barat, Sumatera Barat, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bergegas memberangkatkan sejumlah armada kemanusiaan dari Waqf Distribution Center, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
Vice President ACT Dwiko Hari Dastriyadi menerangkan armada yang diberangkatkan yaitu Humanity Food Truck, Humanity Food Bus, armada rescue double cabin, ambulans pre-hospital, dan truk-truk logistik. Tiap armada memiliki peran masing-masing untuk memberikan pelayanan kemanusiaan terbaik bagi korban gempa bermagnitudo 6,2 tersebut. Armada kemanusiaan itu berangkat pada Jumat (25/2), atau pada hari yang sama ketika gempa itu terjadi.
“Humanity Food Bus dan Humanity Food Truck akan membagikan ribuan makanan siap saji. Bantuan makanan menjadi penting karena saat ini para korban masih dilanda kepanikan dan belum mampu menyiapkan secara mandiri," ujar Dwiko, dalam keterangan persnya, Sabtu (26/2).
Sementara itu, truk logistik yang diberangkatkan juga telah membawa berbagai barang untuk memenuhi kebutuhan mendesak para korban seperti air minum kemasan, makanan instan, tenda, selimut, dan alas tidur.
"Insya Allah, saat ini tim ACT dan para relawan tengah berupaya untuk mendirikan dapur umum di sana. Ini merupakan upaya untuk memudahkan distribusi bantuan dari para dermawan," jelas Dwiko.
Kendaraan untuk mendukung aksi medis pun mulai bergerak menuju titik pengungsian. Ambulans pre-hospital yang dilengkapi dengan perlengkapan medis lengkap siap memberikan pelayanan kesehatan untuk korban luka maupun sakit.
Dwiko menjelaskan, pemberangkatan armada ini menjadi langkah sinergi seiring bantuan Sahabat Dermawan yang langsung mengalir untuk korban gempa di Pasaman Barat. Langkah sigap ini bukan menandakan ACT mampu mengerjakannya sendiri.
“Justru pemberangkatan armada ini menjadi tanggapan ACT atas bantuan Sahabat Dermawan yang langsung dititipkan melalui kami," ujarnya.
Aksi ini, lanjutnya, adalah respons awal membantu korban gempa. Sekaligus respons cepat mereka menyalurkan bantuan Sahabat Dermawan detik ini juga. "Kami tidak bisa melakukan aksi hebat tanpa bantuan masyarakat dan relawan,” terang Dwiko.
Sampai saat ini, tim ACT bersama relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dari Padang dan Pasaman Barat sudah bergerak menuju lokasi.
Sebelumnya, Gempa magnitudo 6,2 mengguncang Pasaman Barat, Jumat (25/2) pukul 08.39 WIB. Berdasarkan data yang dihimpun tim Tanggap Darurat ACT, terjadi sejumlah kerusakan fasilitas umum akibat gempa tersebut. Namun, jumlah kerusakan masih dalam tahap pendataan.
Kerusakan paling parah dilaporkan terjadi di daerah Kajai, Kecamatan Talamau, serta daerah Balerong, Kecamatan Pasaman. Gempa ini juga dilaporkan terasa hingga Singapura dan Malaysia, sebab guncangannya yang kuat. (Rel/bd)