Padang | pasbana -- Wagub Audy Joinaldy menyampaikan ASN yang profesional, memiliki nilai-nilai dasar etika profesi, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme dibutuhkan untuk menjalankan program pemerintah dan tujuan strategis negara.
Hal tersebut disampaikan saat membuka Pelatihan Fungsional Peningkatan Kompetensi Widyaiswara yang diselenggarakan BPSDM Provinsi Sumbar di Padang, Selasa (8/2/22).
Menurut Wagub, seiring dengan perkembangan isu strategis di lingkungan global, tantangan pengelolaan negara yang dihadapi aparatur negara akan semakin berat. Aparatur Sipil Negara dalam hal ini dituntut untuk selalu mengembangkan kemampuan di segala bidang, baik wawasan, pengetahuan, perilaku maupun tanggung jawab agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi dengan tepat.
Menjawab tantangan itu pula, menjadi dasar bagi BPSDM Provinsi Sumbar dalam menyelenggarakan pelatihan fungsional pengembangan kompetensi widyaiswara di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tersebut. Dimana pelatihan dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial ASN.
Pelatihan tersebut secara khusus diberikan pada Widyaiswara dikarenakan jabatan ini bertugas untuk mengajar PNS di lingkungan pemerintah dan mampu meningkatkan kualitas aparatur sipil secara berkesinambungan.
Hadir memberikan sambutan dalam pelatihan tersebut, Wagub Sumbar, Audy Joinaldy menuturkan pengembangan kompetensi ASN yang berbasis pengetahuan menjadi kunci bagi widyaiswara untuk menghasilkan aparatur kompeten dan profesional di bidangnya. Keahlian widyaiswara tentu akan memberikan pengaruh pada kualitas ASN yang dihasilkan dari pendidikan dan pelatihan yang diampu oleh widyaiswara.
"Pembangunan kompetensi widyaiswara tentu akan mempengaruhi kualitas aparatur sipil pemerintah secara umum. Sehingga widyaiswara tidak hanya harus menguasai ilmu pengetahuan sesuai bidang, namun juga terus berusaha mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan begitu kita bisa menghasilkan inovasi di berbagai bidang, termasuk inovasi dalam pendidikan dan pelatihan," tutur Audy.
Kepada widyaiswara Audy menegaskan, di era digital pengetahuan dan informasi begitu mudah didapat, banyak hal bisa dilakukan cukup lewat smartphone saja. Oleh karena mudahnya memperoleh informasi itu, ia mengatakan tidak ada lagi alasan untuk tidak mengembangkan diri.
"Ilmu pengetahuan terus berkembang, demikian juga teknologi. Di era sekarang penyebaran informasi semakin cepat, luas, dan bisa diakses dengan mudah, oleha karena itu widyaiswara harus menggali ilmu baru dalam bentuk apapun. Saya saja sekarang sedang kuliah lagi untuk keenam kalinya," ujar Audy memberi motivasi.
Senada dengan yang disampaikan Audy, Kepala BPSDM Sumbar, Bustavidia juga menyampaikan tujuan penyelenggaraan pelatihan adalah dalam rangka meningkatkan potensi widyaiswara, terutama dalam memberikan pembelajaran pada ASN peserta Diklat nantinya.
"Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan potensi yang dimiliki widyaiswara dalam pembelajaran dan pengembangan kompetensi dan professionalitas ASN," pungkasnya.
Juga diketahui dari Bustavidia, pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari widyaiswara BPSDM, Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikuktura, Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Barat. (Rel/bd)