Notification

×

Iklan

Iklan

BMKG Temukan Patahan Baru Pasca Gempa M6,1 Pasaman Barat

01 Maret 2022 | 20:25 WIB Last Updated 2022-03-01T13:25:38Z


pasbana.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan patahan baru di pusat gempa M 6,1 di Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat.


Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, patahan itu tidak pernah teridentifikasi berdasarkan data seismisitas.


Sebelumnya, BMKG menyatakan, gempa M 6,1 itu terjadi di segmen Angkola bagian selatan.


”Jadi ada patahan baru yang selama ini belum pernah teridentifikasi karena tidak ada rekaman data seismik selama ratusan tahun. Baru kemarin, saat gempa M 6,1 tercatat dan terekam data seismiknya,” kata Dwikorita, dalam jumpa pers daring dari Padang Pariaman, Sumbar, Selasa (1/3/2022), dikutip dari Kompas.id.


Selama ini BMKG menganggap zona itu relatif aman karena tidak pernah terekam adanya aktivitas kegempaan.Namun, pada Jumat pekan lalu, lokasi itu menjadi pusat gempa sehingga perlu diwaspadai.


BMKG beberapa hari terakhir telah melakukan pemetaan mikroseismik dan makroseismik di sekitar lokasi.


Temuan patahan baru ini, kata Dwikorita, penting untuk penataan mitigasi ke depan, baik perencanaan tata ruang, penyiapan building code, maupun rencana rekonstruksi bangunan.


Lokasi itu merupakan zona merah dan berpotensi mengalami guncangan yang intensitasnya mencapai 8 MMI atau bisa merobohkan bangunan.


”Artinya, penting bagi pemda menyiapkan building code yang tepat di zona episenter yang baru teridentifikasi ini. Juga menyesuaikan tata ruangnya. Tentunya, dalam rekonstruksi pascagempa juga perlu menjadi perhatian. Jika terpaksa harus dibangun di sana, konstruksi harus sesuai dengan building code agar aman dari gempa di masa mendatang,” kata Dwikorita.


Dikutip dari Antara, Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono di Padang Pariaman mengatakan, patahan baru tersebut merupakan sesar mendatar dan mengalami pergeseran ke kanan.


"Untuk sementara segmen ini diberi nama Talamau," katanya.


BMKG menduga segmen ini tersambung dengan Sianok. Namun, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.


Rahmat menjelaskan, segmen Talamau memiliki potensi gempa hingga M 6,2 karena tidak terlalu panjang dibandingkan segmen lain.


Terkait dengan posisi sumber gempa berada di kaki gunung Talamau, ia menyampaikan hingga saat ini belum ada peringatan dari Badan Geologi adanya peningkatan aktivitas gunung.


"Masyarakat tidak perlu khawatir karena gunung itu kalau meletus tidak tiba-tiba, tapi ada banyak tanda-tanda sebelumnya seperti gemuruh dan lainnya," kata Rahmat.(rilis) 


IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update