Wako Riza Falepi kepada media di Kota Payakumbuh mengatakan sangat bersyukur dengan capaian ini, karena pada tahun sebelumnya Kota Payakumbuh baru bisa meraih peringkat 2.
“Penghargaan ini menggambarkan 3 hal yang sudah dilakukan Pemko Payakumbuh, yakni pertama kaidah pengaggaran yang baik, kedua apa yang diminta presiden dan menteri bagaimana bicara anggaran pro rakyat, artinya anggaran membangun jauh lebih banyak dan lebih tepat sasaran dibanding anggaran rutin,” tutur Riza.
“Ini merupakan kabar baik serta capaian terbaik yang kita raih, dan ini menjadi salah satu kado indah kami yang beberapa bulan lagi berakhir masa jabatan sebagai wali kota,” sambungnya.
Ia menerangkan pada saat penilaian tahap kedua beberapa minggu lalu, dirinya mengekspos secara detail diantaranya kualitas dokumen RKPD, inovasi daerah, dan penyusunan dokumen RKPD.
“Dari situlah kepala daerah dilihat, apakah kebijakannya pro rakyat atau buat menghabiskan anggaran saja. Karena anggaran berapapun bagi daerah tak akan cukup, banyak pun tak akan cukup, artinya optimalisasi anggaran yang dilakukan kepala daerah,” jelasnya.
Riza juga menambahkan, sejak awal menjabat wali kota pada periode 2012 lalu, Riza konsisten dengan merencanakan pembangunan untuk Kota Payakumbuh. Menurutnya yang utama adalah porsi pembangunan untuk infrastruktur, belanja modal, dan kepentingan masyarakat.
“Kalau ini tidak dilakukan anggaran jadi sia-sia, umpama pepatah minang “minyak habih makan ndak lamak”, Konsistensi target pembangunan ini harus dikawal, karena tak bisa diserahkan kepada anak buah saja, kepala daerah harus paksakan ini dan itu harus dikerjakan, sebab visi misi kepala daerah tentu dia lah yang mengetahui bagaimana eksekusinya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Rida Ananda menyampaikan dengan adanya penilaian ini, tentunya akan terus mendorong Pemko Payakumbuh untuk menyusun dokumen perencanaan yang komprehensif, terukur, dan sistematis.
“Penilaian ini juga mendorong sinkronisasi program dengan pemerintah provinsi dan pusat, lalu mendorong OPD melaksanakan kerja efektif dan efisien, serta pemerintah berinovasi dalam melaksanakan perencanaan pembangunan,” katanya.
Senada, Kepala Bappeda Kota Payakumbuh Yasrizal menyampaikan PPD 2022 mendorong integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara perencanaan pembangunan pemerintah pusat provinsi, dan daerah, mendorong pemerintah daerah melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien untuk mencapai sasaran pembangunan, serta mendorong inovasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Yasrizal menambahkan, PPD 2022 mengusung empat peningkatan evaluasi. Pertama, implementasi sistem evaluasi digital menggunakan aplikasi web-based. Kedua, penilaian komprehensif dan adaptif terkait perencanaan dan capaian pemerintah daerah untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
“Kemudian yang ketiga, penguatan informasi daerah melalui perluasan sistem yang mengakses informasi kabupaten/kota. Lalu terakhir, kesempatan bagi setiap kepala daerah untuk terlibat dalam tahap presentasi dan wawancara,” pungkasnya. (*)