Notification

×

Iklan

Iklan

SUMBU: Komunitas Seni Kuflet Mengawal Keberadaan Penyair Muda

27 Februari 2022 | 23:03 WIB Last Updated 2022-02-28T17:14:22Z


Padang Panjang, pasbana.com - Komunitas seni Kuflet Padang Panjang mengadakan kegiatan yang bertajuk "Peluncuran Buku Antologi "Sumbu" karya anggota dan alumni Kuflet, di Sekretariatnya dengan pembawa acara  Soleha Hasanah, Minggu (27/02/2022). 

Dimulai dengan penampilan penggalan Monolog oleh Siti Nuratikah, dan baca Puisi oleh Penyair Soeryadarma Isman. Usai diskusi ditutup dengan musikalisasi puisi oleh anggota Kuflet.

Ketua Panitia Sherly Eka Putri menyampaikan bahwa buku antologi puisi ini merupakan karya bersama yang perdana diterbitkan Kuflet khususnya karya dari anggota dan alumni. Sekaligus melalui antologi puisi ini, Kuflet menjadi wadah untuk melahirkan penyair-penyair muda untuk Sumatra Barat dan Indonesia. 



Pendiri/Penasihat Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn mengatakan telah 24 tahun usia  Kuflet dan cukup banyak melakukan inisiasi dalam mewadahi pencerdasan dan melahirkan sastrawan-sastrawan muda, dan teaterawan muda untuk wilayah Sumatera Barat. 

" Kali ini Kuflet melahirkan buku Kumpulan Puisi Sumbu yang memuat karya anggota dan alumni. InsyaAllah setiap tahunnya akan menerbitkan buku antologi puisi," papar penyair yang teaterawan itu.
 
Diskusi kali ini  dimoderatori oleh Muhammad Subhan, yang merupakan Penulis, Pegiat Literasi dan Founder Kelas Menulis Daring ini menjadi hangat dan menarik. Dan sebagai narasumber adalah Dr. Asril Muchtar, S.Kar., M.Hum, Dr. Sahrul N, S.S., M.Si , Dr. Yusril, S.S., M.Sn dan Dr. Dharminta Soeryana, M.Sn.

Dalam penjelasannya, Asril Muchtar menyampaikan bahwa menulis ini sangat  penting dan Kuflet sudah melakukan pembinaan ini selama 24 tahun.



" Kuflet telah melahirkan penyair, cerpenis, dan novelis serta dramawan juga teaterawan. Buku Sumbu sebagai bukti Kuflet selalu melahirkan ide-ide kreatif yang dituangkan dari ruang imajinasi kreatif menjadi karya," tutur Kritikus Seni yang juga Direktur Pascasarjana ISI Padangpanjang.

Sementara Dr. Sahrul N, S.S., M.Si  menambahkan, Sumbu merupakan kerja nyata dari Kuflet yang terus mempertahankan ruang kreatifitas dalam dunia sastra di Sumatera Barat. Memang dalam antologi yang tidak memiliki tema seperti ini, karyanya akan beragam. 



" Tentu dalam hal ini Kurator/Editor harus bekerja keras dalam menyeleksi karya-karya penyair pemula dan senior yang ada di Kuflet, " tutur Kritikus Sastra yang juga dosen Prodi Seni Teater ISI Padang Panjang.

Dr. Yusril, S.S., M.Sn sutradara teater yang juga penyair mengatakan membaca puisi apabila di bait pertama menarik pilihan diksinya,  tentu akan menarik untuk membaca keseluruhan puisi. 

" Saya dalam kumpulan puisi Sumbu ini sangat menarik membaca puisi Sherly Eka Putri dan Muhammad Subhan, ada tawaran-tawaran baru yang saya dapatkan dari pilihan diksinya. Kebetulan baru dua puisi penyair ini yang baru saya baca serius dalam buku Sumbu," tutur Dosen Penciptaan  Teater ini.

Sementara Dr. Dharminta Soeryana, M.Sn mengatakan bahwa puisi itu sebuah dokumen budaya, Sosial. 

"  Puisi dapat menggambarkan fakta yang ada. Menulis puisi buat saya rumit karena itu saya memilih menjadi pembaca puisi saja.  Namun seriuslah menjadi  penulis   karena  akan mampu menciptakan sejarah, " Tuturnya. (Tika/***)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update