Sumber Foto: Antara FOTO/Muhammad Arif Pribadi/foc. |
"Data sementara ada sekitar tiga ton ikan jenis garing mati karena banyaknya lumpur bekas longsoran di hulu sungai," katanya.
Hal itu, katanya menyebabkan insang ikan terganggu oleh air yang dipenuhi lumpur. Penyebabnya karena banyaknya lumpur bekas longsoran di hulu sungai sehingga menyebabkan insang ikan terganggu oleh air yang penuh lumpur.
"Ikan yang mati langsung dikuburkan sedangkan ikan yang masih hidup dipindahkan ke tempat yang aman," katanya.
Pihaknya melakukan pemindahan ikan ke anak sungai yang mengalir dekat Surau Lubuk Landur itu. "Tim kita telah turun mengukur kualitas air untuk penampungan ikan yang masih hidup dan kualitas airnya cukup bagus," sebutnya.
Sementara itu, kualitas air Sungai Batang Lubuk Landur masih normal tetapi hanya keruh karena lumpur. "Kita berharap ikan yang masih ada di sungai bisa bertahan," harapnya.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi juga datang ke lokasi melihat ikan yang mati dan memberikan arahan agar ikan yang masih hidup diselamatkan. Saat ini, ikan larangan Lubuk Landur menjadi salah satu daya tarik wisata religi Buya Surau Lubuk Landur yang ramai dikunjungi masyarakat. (Rel/bd)