“Semuanya sistem qris, pembayaran digitalisasi. Masyarakat tidak mengeluarkan uang di dompet. Hanya pakai gadget,” ujar Wako Hendri saat meninjau pasar pabukoan itu, Minggu (3/4/2022).
Hendri mengatakan, masyarakat bisa sepuasnya belanja di pasar pabukoan. Berbagai menu makan dan minuman tersedia, tentunya dijamin higienis.
“Ini smart market, pasar cerdas. Anjuran bapak presiden sejak 2006, Kota Padang harus bisa memulai digitalisasi. Padang sudah memulai dua tahun lalu. Kami terus menggalakkan,” ungkapnya.
Selain itu, kata Hendri, dengan penerapan digitalisasi tentunya juga dapat menghindari resiko masyarakat terpaparnya covid-19.
“Uang tunai banyak yang pegang, ini alasan kita pakai qris. Ini menolong pemerintah, peningkatan PAD. Tidak perlu khawatir, kalau tidak ada uang tunai, pakai qris tidak khawatir dengan uang kembali,” paparnya.
“Ini akan sudah banyak dilakukan dimana-mana. Masuk rekening tabungan masing-masing. Ini pembaruan ekonomi kita. Murah dan bebas biaya,” sambungnya.
Pasar pabukoan di Padang diisi oleh sebanyak 40 pedagang yang meramaikan pasar pabukoan yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Padang di Pertokoan IPPI atau di sebelah balai kota lama.
Para pedagang ini menjual beraneka makanan dan minuman untuk menu berbuka puasa.(rel)