Solok, pasbana.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno bersama tim mengunjungi obyek wisata Pulau Belibis disambut secara resmi oleh Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar, Rabu (13/4) siang.
“Taman wisata Pulau Belibis menjadi salah satu alternatif pilihan tepat bagi yang ingin berlibur ke Kota Solok, Sumatra barat. Destinasi unggulan yang akan terus kita kembangkan melalui kolaborasi, karena Pulau Belibis destinasi yang menawarkan keunikan dan keindahan yang asal namanya mengangkat nama satwa yang dulu mendiami kawasan tersebut, burung Belibis,” ungkap Menparekraf, Sandiaga Uno.
Destinasi wisata yang ada di kelurahan Kampung Jawa ini berhasil meraih penghargaaan dalam festival cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE) 2021 yang diadakan Dinas Pariwisata Sumbar.
Pulau Belibis meraih Juara III dalam lomba toilet bersih di objek wisata pada kawasan Daya Tarik wisata Unggulan (DTWU). Objek penilaian dilakukan terhadap taman rekreasi Pulau Belibis.
Kendati tidak menjadi yang terbaik, penghargaan ini menggambarkan keseriusan pemerintah daerah dalam memaksimalkan pengelolaan destinasi wisata.
Sandiaga mengapresiasi perkembangan pariwisata di Kota Solok, terutama di objek wisata pulau belibis. Lokasi ini bisa dijadikan tujuan liburan yang tepat bagi masyarakat, apalagi jaraknya dengan daerah tetangga cukup dekat.
Untuk menarik wisatawan agar terjadi peningkatan kunjungan ke Kota Solok, menurutnya, diperlukan lebih banyak lagi wahana-wahana unik dan menarik di Pulau Belibis.
“Ke depan kita harus bergerak cepat,ide kreatif dari anak-anak muda juga diharapkan akan muncul untuk kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan usaha,” sebut Sandiaga Uno.
Destinasi wisata yang berjarak 3 kilometer dari pusat Kota Solok ini sangat cocok menjadi alternatif lokasi liburan keluarga di akhir pekan. Pulau Belibis menyajikan suasana alam hijau dilengkapi beragam permainan hingga kolam pancing.
“Dari 13 kelurahan, bisa menggelar satu kelurahan satu event per tahun, sehingga 12 bulan itu terpakai semuanya, satu event daerah satu nasional kalau bisa satu event internasional,” usulnya.
Diungkapkan, Kemenparekraf saat ini memajukan konsep pariwisata berbasis desa, Sumatera Barat sendiri sudah mendaftarkan lebih 300 desa wisata dalam anugerah Desa Wisata Indonesia tahun lalu. Daya tarik wisata berbasis water sport sangat cocok dikembangkan di Pulau Belibis dalam konsep pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja untuk menyongsong berakhirnya pandemi Covid-19.
Usai sambutan singkatnya, Menparekraf melakukan pemantauan lapangan di kawasan telaga Pulau Belibis dilanjutkan dengan pelepasan 2500 bibit ikan nila di dermaga Pulau Belibis. (Rel/bd)