Padang Panjang, pasbana - Dalam rangka mengatasi kelangkaan pupuk dan adanya pengurangan subsidi pemerintah terhadap pupuk kimia, anggota DPR RI dari Fraksi PKS Dr. H. Hermanto memprakarsai kegiatan Bimtek Tanaman Pangan yang dilaksanakan di 3 wilayah yaitu Kota Padang, Kabupaten Sijunjung, dan Kota Padang Panjang.
Bimtek ini dilaksanakan
sesuai Angkatan, yakni Angkatan pertama di Kota Padang pada 10 Juni 2022, Angkatan
kedua di Sijunjung pada 11 Juni 2022, dan pada tanggal 12 Juni 2022
dilaksanakan di Kota Padang Panjang yang merupakan Angkatan ketiga.
Didampingi Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr. Hermanto menegaskan bahwa
bimbingan teknis ini diselenggarakan dalam rangka menyikapi kondisi langkanya
pupuk yang dibutuhkan oleh para petani, sekaligus solusi atas berkurangnya
subsidi pupuk dari Pemerintah.
“ Kita berusaha untuk
memberikan solusi bagi petani disaat pupuk langka dan subsidi pupuk yang mulai berkurang,
harus ada usaha untuk melakukan swadaya dalam memecahkan permasalahan ini,”
ungkap Hermanto.
Hadir sebagai narasumber
adalah pelaku usaha tani Jimmy Hantu. Dihadapan peserta yang merupakan anggota
kelompok tani dan petani milenial, Jimmy memberikan tips dan kiat bertani
dengan menggunakan pupuk alami.
Pada kesempatan tersebut,
Jimmy Hantu yang penemu pupuk organikyang juga merupakan pengusaha sukses di bidang
pertanian dan pupuk alami memberikan hadiah undian Umrah kepada peserta dari
Angkatan Pertama di Kota Padang.
“ Tingginya biaya produksi
dan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, kita sikapi dengan beralih kepada penggunaan
pupuk organik yang dari segi biaya,” jelas Jimmy .
Sementara itu, Abrar Katik Batuah
yang merupakan Ketua PPNSI Kota Padang Panjang yang juga aktifis di bidang pemberdayaan
petani mengucapakan terima kasih kepada anggota DPR RI Komisi IV Dr. H. Hermanto
atas fasilitasi atas pelaksanaan Bimtek ini.
“ Kepada bapak Jimmy Hantu
kami ucapkan terima kasih atas ilmu dan tips yang telah diberikan kepada kami,
kami berharap dapat bekerjasama dimasa mendatang dan bergandeng tangan daklam
pemberdayaan petani,” harap Abrar Katik Batuah.
Ungkapan terima kasih juga
disampaikan oleh salah seorang peserta Bu Nining atas kemandirian petani dalam mengadakan
pupuk organik.
“Pupuk bersubsidi sangat sedikit,
bagaimana kalua bisa kita memanfaatkan sumber daya alam kita dengan teknologi
tepat guna yang saat ini sudah cukup maju,” ucap Nining.
Melalui internet, SDM petani muda milenial bisa meningkatkan keahlian dan ketrampilannya . (AKB)