Notification

×

Iklan

Iklan

RAT Terlambat Karena Laporan Keuangan, Tutur Kadis Koperasi UKM, Dahler

14 Juni 2022 | 22:46 WIB Last Updated 2022-06-14T15:46:10Z


Payakumbuh, pasbana- Sebanyak 46 orang pengurus dan pengawas koperasi yang ada di Kota Payakumbuh, menerima pelatihan perkoperasian dalam penyusunan laporan akuntansi koperasi.

Pelatihan tersebut dilaksanakan di Gedung Pertemuan Diklat Peternakan dan Kesehatan Hewan selama tiga hari kedepan dengan menghadirkan narasumber dari Lembaga Perkoperasian Provinsi Sumatera Barat.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Dahler mengatakan, pelatihan ini diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman setiap pengurus dan pengawas koperasi dalam pengelolaan keuangan yang bisa dipertanggung jawabkan.

"Sebelumnya kita telah laksanakan juga pelatihan untuk RAT, hari ini untuk penyusunan laporan akuntansi koperasi dan akhir Juni ini akan diberikan pelatihan koperasi berpola syariah," kata Kadis Koperasi dan UKM Dahler kepada media, Selasa (14/06).

"Harapannya nanti para peserta bisa menyelesaikan laporan keuangan tepat waktu. Sehingga pelaksanaan RAT dapat terlaksana lebih awal. Karena seperti kita ketahui, laporan keuangan menjadi salah satu kendala terlambatnya RAT," tukuknya.

Dahler juga menekankan kepada pengurus koperasi di Payakumbuh untuk segera mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB). Hal ini dilakukan demi menuju koperasi sehat, kuat dan menjadi koperasi moderen di masa yang akan datang.

"Nanti pengurus bisa mengakses situs www.oss.go.id . Dan kedepannya ini akan menjadi syarat utama bagi setiap koperasi untuk mendapatkan pembinaan, fasilitas pembiayaan dan pengembangan usaha koperasi," terangnya.

Lebih lanjut dijelaskan Kabid Koperasi Tegrasia Nita, untuk peserta yang ikut pelatihan merupakan perwakilan dari koperasi yang masih aktif dan telah melaksanakan RAT tahun buku 2021.

"Peserta yang ikut ini telah melalui proses penjaringan dari panitia kegiatan diklat. Kemudian ada dua koperasi yang baru saja terbentu dan perlu untuk diberikan pelatihan pengelolaan keuangan koperasi ini," ucapnya.

"Makanya setelah dilakukan penjaringan tersebut hanya 46 koperasi yang lolos," tambahnya.

Sementara itu Ketua Dekopinda Kota Payakumbuh Maharnizul menyebut ada lima permasalahan utama yang sering dihadapi oleh koperasi yang ada di Payakumbuh.

Diantaranya: kemampuan intelektual para pengurus yang tidak merata, kejelasan administrasi, kejujuran pengurus dan anggota, kerjasama dan pembagian tugas dan yang paling utama dari sektor permodalan.

"Kita patut bertemiakasih pada Dinas Koperasi dan UKM yang telah memfasilitasi pelatihan perkoperasian ini. Sebab dengan begitu pengurus nantinya akan paham dengan segala permasalahan yang dihadapi dan bisa terselesaikan hendaknya," jelasnya.

"Mudah-mudahan di tahun ini koperasi di Payakumbuh bisa bangkit kembali dan semakin maju," pungkasnya. (BD)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update