foto. dailysia.com |
Penduduk
usia produktif ini tumbuh menjadi generasi sandwich yang merupakan aktor utama penyedia
sumber daya keluarga.
Kondisi tersebut dianalogikan seperti sandwich dimana sepotong daging terhimpit oleh 2 buah roti. Roti tersebut diibaratkan sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah), sedangkan isi utama sandwich berupa daging, mayonnaise, dan saus yang terhimpit oleh roti diibaratkan bagai diri sendiri.
1. Terus berusaha untuk ikhlas
Dan kunci dari pengabdian
maupun balas budi agar ringan dijalani adalah ikhlas. Sesekali kita kenang
bagaimana perjuangan orang tua kita dalam membesarkan dan merawat kita sedari
kecil.
Diniatkan sebagai ibadah Birrul walidaina
Mengurangi gaya hidup
konsumtif Sandwich generation berisiko mengalami gangguan kesehatan mental.
Salah satu cara untuk menghindari masalah tersebut yaitu dengan mengurangi gaya
hidup konsumtif. Dengan mengurangi pengeluaran tidak penting, maka kita bisa
lebih banyak menyisihkan uang untuk kepeluan lain yang lebih penting dan
urgent.
Konsumtif atau tidaknya gaya hidup seseorang
memang relatif dan tergantung dengan kemampuan seseorang. Namun tidak ada
salahnya kita mengurangi gaya hidup konsumtif yang dirasa tidak perlu. Langkah
pertama sebelum menguranginya, kamu harus menentukan prioritas dan membedakan
antara kebutuhan dan keinginanmu.
3. Mengajarkan anak untuk
menabung dan belajar mandiri secara finansial
Perilaku gemar
menabung harus diajarkan sedini mungkin oleh siapapun. Begitu pula jika kamu
memiliki anak, maka segeralah untuk mengajarkan mereka belajar menabung,
membedakan kebutuhan dan keinginan, hingga memotivasi untuk membeli kebutuhan
mereka dari uang hasil menabung.
Hal ini efektif untuk
membuat anak menjadi semangat menabung. Selain menabung di celengan,
kenalkan anak untuk membuka tabungan di bank yang kini terdapat program khusus
anak yaitu Simpanan Pelajar (SimPel) untuk pelajar SD hingga SMA
dan Simpanan Mahasiswa & Pemuda (SiMuda) untuk usia 18 hingga 30
tahun
4. Luangkan waktu untuk berlibur ( healing )
Kehidupan
seorang yang harus menanggung hidup tiga generasi tentu saja tidak mudah. Hal
tersebut ternyata membuat orang yang berada di posisi sandwich generation
merasa lelah baik fisik atau mental. Mereka terkadang harus bekerja lebih keras
dan lebih lama demi mendapatkan pemasukan tambahan. Mereka juga tidak memiliki
banyak waktu untuk dirinya sendiri dan bersosialisasi dengan orang lain yang
seumuran. Waktunya habis untuk bekerja demi bisa menghidupi dirinya sendiri dan
keluarga.
Hindari perasaan merasa bersalah
Perasaan bersalah sebenarnya sangat manusiawi. Namun jika dibiarkan
terus menerus, maka kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan mental.
Seseorang yang selalu merasa bersalah akan mudah menyalahkan diri sendiri dan
tidak bisa menghargai hal yang dilakukannya. Tak jarang, perasaan bersalah
membuat seseorang mudah insecure.
Kelola keuangan dengan lebih baik
Mulailah
dengan membuat catatan keuangan agar kita dapat memonitoring arus masuk dan
keluar uang yang kita miliki.
Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan
Mencatat pemasukan dan juga pengeluaran dalam kebutuhan
sehari-hari menjadi salah satu cara agar Anda bisa mengontrol keuangan yang
sedang dimiliki. Dengan mencatat pengeluaran kita bisa menahan diri untuk tidak
membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan.
Jika kita bisa mengontrol pengeluaran untuk kebutuhan, maka kita
bisa memberikan ancang-ancang dalam pengeluaran agar tidak terus membengkak dan
kita bisa menabung sedikit demi sedikit.
Mengelola Keuangan dengan bijak
Apabila Anda mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan dengan
bijak sejak usia muda, maka bisa jadi merupakan salah satu penyebab munculnya
generasi sandwich. Anda harus mencoba untuk memulai dalam mengatur keuangan.
Banyak rumus yang berguna untuk membantu Anda dalam mengatur
keuangan. Misalnya, gunakan 40% dari total penghasilan sebagai pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, 30% untuk membayar cicilan yang ada, 20% uangnya
ditabung, dan 10% dari penghasilan untuk kebaikan. Atau Anda bisa menabung di
awal saat baru mendapatkan uang gajian.
Selain itu, Anda bisa membuat perencanaan keuangan untuk
mengelola penghasilan secara tepat. Anda bisa memulai untuk mencoba membuat
rencana keuangan jangka pendek dalam waktu 1-2 tahun, jangka menengah dalam
waktu 3-5 tahun, jangka panjang dalam waktu lebih dari 10 tahun. Perencanaan
keuangan mengenai apa saja yang ingin kamu capai secara finansial dalam jangka
waktu tersebut. Dengan ini, Anda bisa membuat target penghasilan yang harus
didapatkan serta membantu Anda lebih bijak lagi dalam mengatur cash flow
keluarga kamu.
Memiliki Penghasilan yang Cukup dan Tidak Dari Satu Sumber Penghasilan Saja
Penghasilan
tidak harus berjumlah besar, cukup penghasilan yang mencukupi kebutuhan dan
bisa disisihkan untuk menabung. Pastikan kerjaan yang Anda geluti saat ini
memiliki penghasilan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan Anda sudah
memperkirakan dan juga menghitung seluruh kebutuhan dasar tanggungan, sehingga
Anda bisa membagi penghasilan dengan tepat.
Gunakanlah waktu
yang dimiliki dengan bijaksana, teruslah berpikir positif dan kreatif untuk membantu
kestabilan mental. Cobalah untuk mencari penghasilan tambahan, jangan jadikan
pekerjaanmu saat ini sebagai sumber penghasilan satu-satunya. Jika waktu yang
Anda miliki bisa menjadi sumber penghasilan lain untuk memenuhi kebutuhan, maka
kamu bisa menghindari atau mencegah terjadinya masalah-masalah negatif yang
terjadi terkait finansial.
Agar bisa menghadapi berbagai permasalah di atas, ada baiknya
generasi sandwich menerapkan
berbagai solusi seperti:
- Pertimbangkan untuk meminta orang tua agar mau tinggal bersama dengan kamu dalam satu rumah sehingga bisa lebih menghemat keuangan sehari-hari
- Mempertimbangkan untuk mengambil asuransi kesehatan bagi seluruh anggota keluarga, tak terkecuali orang tua
- Membangun komunikasi yang terbuka tentang harapan dan perasaan anggota keluarga untuk menekan masalah yang timbul
- Membeli alat bantu dengar bagi orang tuamu bila mulai mengalami kekurangan indra pendengar, agar mereka tetap waspada terhadap lingkungan dan mempermudah komunikasi
- Dukung anak-anak untuk bisa dewasa secara finansial dengan mengajarkan mereka sebagai generasi produktif sehingga bisa mandiri
- Memberikan kebebasan bagi pemegang keuangan di rumah, untuk menetapkan batasan masing-masing pihak mendapat dukungan secara finansial setiap bulannya.
Adapun solusi yang paling
berpengaruh dari semua hal di atas yakni memberi dukungan satu sama lain.
Sehingga apabila beban dirasa semakin berat salah satu motivasi yang tetap
dipegang teguh adalah semangat kebersamaan antar keluarga.
Jika dilakukan
denganikhlas dan tidak terbebani maka kebahagiaan kita sebagai generasi
sandwich dapat tercapai.
Meski beberapa
narasi di atas menunjukan bila generasi sandwich bukanlah generasi yang
cukup bahagia karena masalah yang dihadapi, namun dalam riset yang dilakukan
Pew Research Center menunjukan bahwa, sekitar 31 persen generasi sandwich mengatakan
mereka sangat bahagia dengan hidup mereka, dan sekitar 52 persen mengatakan
bila mereka cukup bahagia.
Hasil riset ini
tidak jauh berbeda dengan yang dirasakan oleh orang dewasa yang bukan
generasi sandwich , dimana sekitar 28 persennya merasa sangat bahagia dan
sekitar 51 persen merasa sangat senang. (dihimpun dari berbagai sumber).