Payakumbuh, pasbana - Pemerintah Kota Payakumbuh membentuk dan melatih Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR) di aula kantor bersama Padang Kaduduak selama dua hari, 29 dan 30 Agustus 2022.
Redkar di Kota Randang ada 2 orang dari masing-masing 47 kelurahan se Kota Payakumbuh, ada sebanyak 94 orang.
Senin (29/8), kegiatan itu dibuka Wakil Wali Kota Erwin Yunaz didampingi Kasatpol PP dan Damkar Dony Prayuda yang diwakili Kabid Damkar Budi Kurniawan, Camat, dan tamu undangan. Sementara untuk pemateri dari Basarnas, TNI-POLRI, dan Damkar.
Kabid Damkar Budi Kurniawan memaparkan kegiatan ini mengangkat tema "pemadam kebakaran dan REDKAR bersinergi bahu-membahu mewujudkan Indonesia tangguh dan Indonesia tumbuh". REDKAR merupakan organisasi sosial berbasis masyarakat yang secara sukarela berpartisipasi mewujudkan ketahanan lingkungan dari bahaya kebakaran.
"Keberadaan REDKAR merupakan refleksi dari budaya kesukarelawanan yang telah tumbuh dan berkembang dalam falsafah bangsa, yaitu gotong-royong. Amanat dari Kepmendagri nomor 364. 1-306 tahun 2020. REDKAR Kota Payakumbuh adalah REDKAR pertama di Provinsi Sumatera Barat," ujarnya.
Budi menerangkan untuk materi di hari pertama adalah teori dan praktek pada hari kedua dengan isi materi pemadaman tradisional, pemadaman menggunakan APAR, dan formasi beregu dengan armada mobil damkar, bahkan ada juga materi animal rescue.
"Kita juga mengundang pemateri dari BASARNAS yang memberikan ilmu terkait penggunaan tali dan penyelematan. Karena tugas di lapangan berbahaya dan beresiko tinggi, maka dalam latihan ini peserta tidak boleh main-main, karena nantinya bakal lawan si Jago Merah (api-red)," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz mengharapkan dengan hadirnya REDKAR di tengah masyarakat, penanganan kebakaran dapat mencapai response time yang cepat dan dapat melakukan penanggulangan dini pascakebakaran.
"Selain itu REDKAR juga dapat membantu masyarakat untuk melakukan aksi pencegahan kebakaran dalam kerangka disaster risk reduction atau pengurangan resiko bencana kebakaran," kata Erwin.
Erwin menambahkan, dengan masyarakat yang terlibat, tentunya akan lebih cepat lagi pencegahan dan penanggulangan kebakaran di daerah.
"Ini adalah wujud Pemko bersama Basarnas, dan TNI-POLRI untuk merespon dan memberi pelayanan. Musibah bisa datang kapan saja secara tiba-tiba, kita tentu harus siap kapanpun. Keselamatan jauh lebih penting, perlu disikapi. Penduduk semakin padat, resiko semakin besar, maka pemerintah butuh relawan yang sudah terlatih. Saya sambut positif kegiatan ini, mudah-mudahan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat kita," pungkasnya. (BD)