Jakarta, pasbana - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) akan menggelar aksi demonstrasi pada Rabu, 31 Agustus 2022 di Istana Negara, Jakarta. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap wacana kenaikan BBM.
Ketua Kebijakan Publik PP KAMMI, Ammar Multazim, menyampaikan massa aksi 500 orang.
"Rabu kita akan gelar aksi kepun Istana Negara dengan target massa aksi 500 orang. Tuntutan kita jelas tolak wacana kenaikan harga BBM. Sebagai bentuk perlawanan terhadap Pemerintah yang tak punya empati terhadap kondisi rakyat hari ini," kata Ammar.
Ammar juga menyampaikan kekhawatiran akan terjadinya inflasi jika BBM naik. Ia pun menilai Pemerintah khianat jika betul terjadi kenaikan harga.
"Kita khawatirkan dampak dari kenaikan harga BBM terjadinya inflasi. Padahal kita sedang berjuang bersama memulihkan kembali perekonomian dampak dari Pandemi. Jika kenaikan harga ini tetap dilakukan artinya Pemerintah khianat terhadap rakyatnya," ujarnya.
Ketua Umum PP KAMMI, Zaky Ahmad Riva'i, menilai kebijakan yang diambil pemerintah belakangan bertolak belakang dengan semangat G20.
"Presidensi G20 mengusung tema: Recover Together, Recover Stronger. Namun kenyataan sebaliknya belakangan kebijakan pemerintah justru tidak mencerminkan semangat G-20. Berbagai kebijakan justru merugikan rakyat dan menghambat pemulihan perekonomian. Harga sembako melambung tinggi tak mampu dikendalikan, dan sekarang BBM subsidi akan naik. Dalam situasi saat ini harusnya pemerintah membuat kebijakan yang selaras dengan kampanye gelaran G20 terlebih Indonesia sebagai tuan rumah," pungkasnya.
Zaky juga menyinggung soal Bansos tambahan Rp 12,4 triliun yang dinilainya hanya pemanis belaka. Ia memberikan saran agar pemerintah menunda Proyek Stategis Nasional (PSN) serta fokus terhadap pemulihan ekonomi.
"Jangan jadikan bansos ini sebagai pemanis karena rakyat sudah cerdas. Pemberian bansos ini sebagai bukti kegagalan Pemerintah tak mampu urusi pesoalan BBM dan stabilitas harga bahan pokok lainnya. Dalam situasi sulit seperti ini pemerintah harusnya dapat menunda PSN yang tidak berdampak dan dirasakan langsung oleh rakyat. Jaga stabilitas harga bahan pokok juga harga BBM itu yang paling berpengaruh dan dirasakan rakyat dalam memulihkan perkenomian. Harusnya rakyatlah yang menjadi prioritas," ujar Zaky.
Adapun tuntan yang akan disampaikan oleh mass aksi KAMMI yaitu:
1. Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
2. Desak Pemerintah Kendalikan Harga Bahan Pokok
3. Tunda Proyek Strategis Nasional (PSN) Yang Tidak Berdampak Langsung Bagi Rakyat Dan Alihkan Untuk Subsidi BBM.
[Rilis]