PASBANA, PADANG– Nelayan di Patenggangan, Kota Padang, harus berhadapan dengan persoalan sampah kiriman yang bermuara di kawasan pantai. Sampah-sampah itu ikut masuk ke jaring ikan milik nelayan.
Hal itu membuat para nelayan harus memilah kembali ikan dibanyaknya sampah yang ikut masuk ke dalam tangkapan. Bahkan dari video yang dibagikan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumbar kepada Grup Whatsapp Keadilan Pesisir tampak lebih banyak sampah ketimbang ikan.
“Begitulah nasib nelayan di Patenggangan saat ini, lebih dari 500 KK bergantung hidupnya dari tangkapan ikan. Tapi bukannya mendapatkan ikan, nelayan malah mendapatkan sampah,” ungkap Kepala Bidang Departemen Advokasi dan Lingkungan Hidup Walhi Sumbar, Tommy Adam, dikutip dari sumbarkita.id, Jumat (23/9/2022).
Menurut Tommy, sampah-sampah yang harus dihadapi para nelayan merupakan sampah-sampah kiriman yang bermuara ke kawasan pantai.
Bahkan, menurut Walhi Sumbar, diperkirakan sekitar 3/4 hasil tangkapan jaring nelayan merupakan sampah-sampah kiriman tersebut.
“Kondisi ini semakin parah bila curah hujan cukup tinggi di Kota Padang, sampah akan memenuhi sepanjang pantai di Patenggangan,” ungkap Tommy.
Sebagai akibatnya, sampah-sampah tersebut kemudian ikut terbawa oleh jaring tangkapan nelayan. Sehingga semakin menyulitkan para nelayan dalam melaksanakan pekerjaannya. (Rilis)