Rumah makan Roda Baru (Dokumentasi
Ega Febrian) |
Oleh Ega Febrian
(Mahasiswa Universitas Andalas)
PASBANA - Salah satu rumah makan yang menjual nasi padangnya dengan
harga terjangkau adalah rumah makan Roda Baru. Rumah makan ini ini sudah
berdiri semenjak tahun 2013 dan berhasil bertahan hingga saat ini, orang-orang
mengenal dan menyebut juga tempat ini sebagai rumah makan ampera karena menjual
nasi padang dengan harga yang sangat murah. Terletak tidak jauh dari rumah
sakit M. Djamil tepatnya berada di jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Padang
Timur, Kota Padang, Sumatera Barat.
Bisnis rumah makan padang merupakan salah satu usaha kuliner yang sedang banyak diminati oleh kalangan pelaku bisnis. Hal ini dikarenakan, kuliner dari Padang atau tanah minang terbukti sangat disukai oleh sebagian besar orang Indonesia. Tak dapat dipungkiri juga bahwasanya bisnis rumah makan padang sudah sangat banyak menjamur di berbagai daerah di nusantara.
Meski begitu, bisnis ini terbilang cukup menjanjikan ditengah krisis ekonomi yang terus berlanjut pada saat-saat sulit seperti sekarang ini. Tentunya untuk membuat bisnis F&B seperti rumah makan nasi padang yang tetap menguntungkan diperlukan suatu strategi yang tepat untuk dapat memenangkan hati dari konsumen.
Pada umumnya seporsi nasi padang dengan sepotong lauk, campuran sayur berupa daun ubi, dan sambal cabai hijau ataupun cabai merah serta tidak lupa menambahkan siraman dari berbagai campuran kuah gulai khas dari Sumatera Barat dibanderol dengan kisaran harga Rp20 ribu atau bahkan lebih.
Namun berbeda dengan tempat rumah makan lainnya, di kota Padang ternyata masih dapat dijumpai tempat makan yang menjual nasi padang dengan harga hanya sepuluh ribu rupiah saja. Tentunya porsi yang disajikan dapat dibilang tidak jauh berbeda dari rumah makan lainnya.
Tempat parkir Rumah makan Roda Baru
(Dokumentasi Ega Febrian)
Menjadi suatu tanda tanda tanya besar tentunya mengapa Rumah
makan nasi padang Roda Baru bisa menyajikan dengan harga yang hanya Rp10 ribu
per porsi saja, cita rasa makanan yang didapat tidak kalah lezat serta
kompetitifnya harga yang ditawarkan jika dibandingkan dengan rumah makan
disekitar yang biasa mematok harga dua kali lipatnya.
Bagaimana bisa si penjual
tidak merasa rugi dengan mematok harga jual yang sangat rendah, apa rahasianya
sehingga harga yang dipatok bisa menjadi jauh lebih murah, mengapa rumah makan
ini bisa tetap stabil berdiri ditengah terjadinya kesulitan ekonomi dimasyarakat.
Karena harganya yang murah tentu saja rumah makan ini cukup
ramai dikunjungi oleh pelanggan apalagi saat jam makan siang. Menurut
pengelolanya yaitu bapak Erwin, ia menjual nasi padang nya dengan harga yang
relatif terjangkau selain sebagai strategi pasar tetapi juga agar lebih mudah
dikenal oleh masyarakat setempat serta tentunya untuk menyesuaikan dengan
kemampuan daya beli konsumen yang ada di sekitarnya.
Melihat harga yang dibanderol untuk seporsinya maka dapat
diketahui bahwa target pasar dari rumah makan ini tentunya telah disesuaikan
lagi.
“Makanan yang saya jual cukup diminati oleh konsumen setempat yang
biasanya adalah pegawai kantor, pekerja lepas, PNS, Tukang ojek, dan tentunya
mahasiswa di sekitaran daerah Jati yang menjadi tempat berkuliah atau tempat
tinggal mereka," ungkap Bapak Erwin selaku pemilik rumah makan tersebut.
Dalam sahari Bapak Erwin mengaku rumah makan nasi padang nya
menghabiskan sekitar empat karung beras, 200 ikan berbagai jenis, 100 ekor
ayam, 10 kg daging sapi, dan puluhan kg cabai. Ia menyampaikan juga dalam
bahan-bahan mentah langsung ke pemasoknya adalah salah satu rahasianya agar
mendapat jumlah yang banyak dengan harga yang jauh lebih ketimbang di pasar.
Tempat makan ini juga membukukan omset sekitar 5-7 juta
rupiah dalam sehari atau dalam sebulan dapat mencapai lebih dari 150 juta
rupiah. Omset yang didapat setiap harinya terbilang stabil karena pelanggan
atau konsumen serta jumlah porsi yang disediakan dari rumah makan ini dapat
dikatakan jumlahnya relatif tidak berubah.
Untuk dapat mencapai keuntungan maka rumah makan ini
menyiasati dengan beberapa hal yang dikatakan secara langsung oleh pemilik
rumah makan tersebut.
“Lauknya yang kita sediakan sama semua, tapi memang
potongan jauh lebih kecil. Porsi nasinya juga kita kurangi, untuk bumbu masak
sebisa mungkin kita coba gunakan penyedap rasa dan bumbu masak instan
semaksimal mungkin”, ungkapnya.
Hal ini dilakukan tentunya untuk menekan
harga jual per bungkus serta terbukti secara signifikan menghemat pengeluaran
produksi rumah makan tersebut.
Meski begitu dilihat dari segi harga dan cita rasa tetap
saja tempat makan ini bisa menjadi rekomendasi dan pilihan yang terbaik jika
anda sedang berada di sekitaran daerah Jati. (*)
Padang, 6 Oktober 2022
Nama: Ega Febrian
NIK: 3174080602040004
No Hp: 085243060934
Email: egafebryen@gmail.com
Instansi: Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Andalas
NIK: 3174080602040004
No Hp: 085243060934
Email: egafebryen@gmail.com
Instansi: Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Andalas