Padang Panjang, pasbana -- Pagelaran Art Fest ll-2022 yang akan digelar 30 November-2 Desember mendatang, akan dimeriahkan dengan penampilan tarian yang dikolaborasikan dengan melukis secara live dan pembacaan puisi.
"Tarian ini mengusung berbagai warna dan budaya, namun tetap mempertahankan budaya asli Minang dan juga tarian dari Padang Panjang," jelas Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Drs. Maiharman pada rapat persiapan Art Fest 2022 di ruang rapat Disporapar, Selasa (22/11).
Disebutkannya, kolaborasi tari, lukis dan puisi ini akan digelar pada malam puncak 1 Desember di Amphiteater PDIKM. Dengan melibatkan lebih kurang 25 penari yang merupakan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI),” terangnya.
Maiharman menambahkan, ada empat jenis tarian yang disatukan. Yaitu Tarian Awan Bentan yang menggambarkan Tari Bujang Sambilan dari Padang Panjang. Tarian Geminai yang menceritakan mengenai pengobatan dari Riau yang berasal dari Suku Talang Mamak. Tarian Wonderful Siregar adalah tarian mengenai budaya menortor yang ada di Sumatera Utara. Dan Tarian Aku dan Sukmaku yaitu tarian yang menggambarkan nilai kehidupan menjadi manusia seutuhnya.
“Kita sangat antusias dan bangga sekali dapat berkolaborasi dengan ISI dan dapat menggelar sebuah pertunjukan tari yang menyatukan berbagai budaya di dalamnya. Ada Minang, Melayu Riau dan Sumatera Utara yang semuanya tergabung dalam Art Fest 2022. Pengertian Art Fest ini sendiri merupakan Festival Seni, dan tari yang merupakan salah satu sub sektor seni ekonomi kreatif dan bagian seni pertunjukan,” ucapnya.
Pada kesempatan ini Sekretaris Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan ISI, Yan Stevenson, M.Sn menyampaikan, penampilan yang akan disuguhkan kali ini merupakan karya kolaboratif dengan multi event yang di dalamnya menyangkut temu penyair, lomba seni lukis serta dalam rangka Hari Jadi Kota (HJK).
“Tarian kolaborasi ini mengusung tema Edu Art. Salah satunya yaitu menceritakan sejarah Kota Padang Panjang dari lokal menuju global dengan perpaduan seni tari, teater, puisi, seni lukis dan seni musik yang kita kemas semenarik mungkin,” jelasnya.
Rapat ini juga dihadiri Kabid Pariwisata, Reynold Oktavian, S.T, MTI, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Dessy Via Chardena, S.Kom, ketua Event Temu Penyair Asia Tenggara dan beberapa perwakilan dari ISI Padang Panjang. (Rel/mcpp)