Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Amrizal Dt. Marajo dan Ketua BPRN H. Arisno Dt. Andomo menyatakan, pada dasarnya masyarakat Pariangan siap menyambut kedatangan para wisatawan. Dengan keramah-tamahan warga dan pesona panoramanya, ujar kedua pemuka masyarakat itu, pihaknya siap menyikapi rencana pengembangan Pariangan di masa mendatang.
"Kami menyadari, kini hanya pesona alam saja yang kita banggakan. Sesungguhnya, banyak keunggulan Pariangan yang dapat dinikmati, baik budaya maupun tradisi masyarakat. Infrastruktur pendukungnya saja yang mesti dibenahi segera," jelas keduanya.
Saat ini, jalan-jalan di Pariangan masih kecil. Bis-bis pariwisata terpaksa diparkir di pinggir jalan provinsi Kubukarambie-Batusangkar karena tidak bisa masuk ke kampung itu. Areal parkir juga tidak tersedia. Sementara penginapan, kini baru tersedia satu buah homestay.
"Saya akan minta ahlinya untuk mendesain Pariangan. Kita berharap, potensi besar ini bisa terus dikembangkan. Bila nanti tiba masanya, Pariangan akan dapat dicatat sebagai warisan dunia versi Unesco," kata Bupati.
Untuk masuk desa terindah dunia versi Travel Budget, ada banyak kriteria yang mesti dipenuhi, di antaranya pesona alam, terjaganya warisan kebesaran masa lalu, dan memiliki identitas budaya masyarakat yang tetap terpilhara dengan baik.
Selain Pariangan, desa-desa lain yang masuk kelompok terindah di dunia versi majalah itu adalah Desa Wengen di Swiss, Eze (Prancis), Niagara on The Lake (Kanada), dan Cesky Krumlov (Ceko).
Untuk sampai di Pariangan, wisatawan yang berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) hanya membutuhkan waktu sekitar tiga jam. Disarankan, wisatawan agar menggunakan minibus atau van guna memudahkan mobilisasi ke berbagai destinasi wisata di nagari berpenduduk 6.479 jiwa itu.
Nagari ini berada di ketinggian 700 hingga 800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di sini terdapat sebuah masjid berusia ratusan tahun tahun. Ada juga kuburan panjang Tantejo Gurhano, sejumlah rumah gadang, kolam air panas, prasasti dan banyak warisan Minangkabau masa lalu.(put/hp/mm/fan)
#makintahu_Indonesia