Notification

×

Iklan

Iklan

Pariangan Menuju Desa Destinasi Wisata Dunia

01 September 2016 | 18:45 WIB Last Updated 2023-01-30T01:51:07Z

Tanah Datar, pasbana - Nagari Pariangan di Kabupaten Tanah Datar, kini tengah berbenah menuju desa warisan dunia(heritage). Sejak tiga tahun silam, nagari di pelukan Gunung Marapi itu masuk ke dalam daftar desa-desa terindah di dunia.

"Anugerah yang amat luar biasa kini didapat masyarakat Pariangan, nagari tuo di Ranah Minang. Majalah Travel Budget terbitan New York yang menyandangkan prediket sebagai desa terindah di dunia untuk nagari ini," ujar Bupati Tanah Datar H. Irdinansyah Tarmizi, Kamis (1/9), di nagari berhawa sejuk itu.

Irdinansyah mengaku, dirinya bergegas melakukan koordinasi dengan segenap elemen masyarakat di Nagari Pariangan, setelah majalah AS itu beredar dan mendapat respon positif dari kalangan pengelola pariwisata. Bupati ingin, ketika nama sebagai desa terindah itu diraih, pengunjung jangan sampai kecewa dengan kenyataan di lapangan.

Disebutkan, banyak sekali pihak-pihak yang bertanya kepada dirinya, terutama menyangkut jalur yang bisa dilewati menuju Pariangan, baik dari bandara maupun dari Padang. Dalam tiga pekan ini, tambahnya, terjadi peningkatan arus kunjungan ke Pariangan.

Bupati mengaku khawatir, bila tidak segera dilakukan pembenahan, pengunjung bisa saja kecewa dan akan berdampak negatif terhadap posisi Pariangan sebagai salah satu destinasi wisata penting di Indonesia, pada masa-masa mendatang.

"Rezeki di sektor pariwisata jauh lebih indah dibanding pertambangan. Deposit wisata tak kunjung habis-habisnya. Semakin dibenahi, ujarnya, semakin besar rezeki yang bisa diraih masyarakat," katanya.

Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Amrizal Dt. Marajo dan Ketua BPRN H. Arisno Dt. Andomo menyatakan, pada dasarnya masyarakat Pariangan siap menyambut kedatangan para wisatawan. Dengan keramah-tamahan warga dan pesona panoramanya, ujar kedua pemuka masyarakat itu, pihaknya siap menyikapi rencana pengembangan Pariangan di masa mendatang.

"Kami menyadari, kini hanya pesona alam saja yang kita banggakan. Sesungguhnya, banyak keunggulan Pariangan yang dapat dinikmati, baik budaya maupun tradisi masyarakat. Infrastruktur pendukungnya saja yang mesti dibenahi segera," jelas keduanya.

Saat ini, jalan-jalan di Pariangan masih kecil. Bis-bis pariwisata terpaksa diparkir di pinggir jalan provinsi Kubukarambie-Batusangkar karena tidak bisa masuk ke kampung itu. Areal parkir juga tidak tersedia. Sementara penginapan, kini baru tersedia satu buah homestay.

"Saya akan minta ahlinya untuk mendesain Pariangan. Kita berharap, potensi besar ini bisa terus dikembangkan. Bila nanti tiba masanya, Pariangan akan dapat dicatat sebagai warisan dunia versi Unesco," kata Bupati.

Untuk masuk desa terindah dunia versi Travel Budget, ada banyak kriteria yang mesti dipenuhi, di antaranya pesona alam, terjaganya warisan kebesaran masa lalu, dan memiliki identitas budaya masyarakat yang tetap terpilhara dengan baik.

Selain Pariangan, desa-desa lain yang masuk kelompok terindah di dunia versi majalah itu adalah Desa Wengen di Swiss, Eze (Prancis), Niagara on The Lake (Kanada), dan Cesky Krumlov (Ceko).

Untuk sampai di Pariangan, wisatawan yang berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) hanya membutuhkan waktu sekitar tiga jam. Disarankan, wisatawan agar menggunakan minibus atau van guna memudahkan mobilisasi ke berbagai destinasi wisata di nagari berpenduduk 6.479 jiwa itu.

Nagari ini berada di ketinggian 700 hingga 800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di sini terdapat sebuah masjid berusia ratusan tahun tahun. Ada juga kuburan panjang Tantejo Gurhano, sejumlah rumah gadang, kolam air panas, prasasti dan banyak warisan Minangkabau masa lalu.(put/hp/mm/fan)

#makintahu_Indonesia

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update