Notification

×

Iklan

Iklan

Scale Up

11 Januari 2023 | 10:30 WIB Last Updated 2023-01-11T05:14:26Z


pasbana - Masjid Islamic Center Kota Padang Panjang yang diberi nama Manarul Ilmi sudah jadi ikon kini. Masyarakat dari luar Kota Padang Panjang banyak yang berkunjung ke masjid indah itu.

Lokasinya yang berada di kaki Bukit. View nya indah,langsung terlihat Puncak Gunung Marapi. Udaranya sejuk, enak untuk beribadah dan belajar. Mudah dicapai dari mana saja; Bukittinggi, Batusangkar, Solok, Lubuk Alung, Padang dan sebagainya.

Ada Pengurus yang resmi dikukuhkan oleh Walikota untuk mengurus Masjid ini. Namanya Badan Pengelola Islamic Center (BPIC). Isinya dari berbagai kalangan dan praktisi.

Selasa (10/01) kemarin saya diundang ikut rapat awal tahun di BPIC.  Banyak yang dibahas dan dievaluasi. Semuanya berjalan lancar dan baik. Terus ada usulan baru apa ? Agar masjid ikon ini lebih meningkat manfaat dan maslahatnya ?

“ Kami mengusulkan agar di Masjid Islamic Center ini didirikan Perpustakaan Islam,” ujar Ustadz Yendri Junaidi, Lc, MA.

Alumni Thawalib Padang Panjang yang meraih Sarjana dan Magister Hadits di Universitas Al-Azhar Kairo ini adalah Kepala Bidang Tarbiyah di BPIC Kota Padang Panjang.

Kebutuhan akan Literatur Islam meningkat. Itu diketahui setelah ada Pelatihan Muballigh di BPIC sebelumnya. Ustadz Yendri jadi pemateri tentang Hadits waktu itu.

Banyak para ustadz dan muballigh butuh literatur Islam. Kalau begitu, adanya perpustakaan Islam perlu didirikan. Tak hanya untuk para da’i saja. Tapi santri, pelajar, mahasiswa, dan para peneliti pun bisa memanfaatkannya.

Nah, kini di lantai Basement Masjid Manarul Ilmi masih banyak yang kosong. Tidak boleh mubazir. Harus bisa dimanfaatkan. Terlebih ini usulan yang akan termanfaatkan langsung.

Mendirikan Perpustakaan Islam di Kota Padang Panjang sebenarnya sangat relevan. Sejalan dengan nama Kota Serambi Mekkah. Namun tetap butuh dukungan dan kerja keras juga. Butuh kesungguhan untuk ini. Dan saya pikir Ustadz Yendri sungguh-sungguh untuk ini.

Yang penting, begitu jadi langsung dimanfaatkan !

Tentu mendirikan perpustakaan bukanlah hal mudah, disaat minat baca masyarakat belum tinggi. Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) Provinsi Sumbar pada 2022 nilainya 66,87. Dan Kota Padang Panjang sendiri termasuk yang tertinggi dalam literasi di Sumbar.

Ada juga gagasan untuk mendirikan POCADI (Pojok Baca Digital) di Islamic Center. Seperti yang di Pasar Pusat Padang Panjang. Dari segi kunjungannya, mungkin kalau di IC akan lebih ramai. Karena ada MAN 2 Padang Panjang di IC.

Dan ini sejalan dengan program Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang, saya pikir. Klop sudah …..!

Usulan mendirikan Perpustakaan Islam di Masjid Islamic Center, memang diawali dari kebutuhan para Muballigh. Namun ini sebenarnya proses Scale Up . Sebuah awalan untuk masuk fase bertumbuh.

Nantinya akan mulai bertumbuh dari Budaya tutur (bercakap) meningkat jadi Budaya Baca Tulis. Karena budaya tonton sudah dibombardir oleh Tik Tok dan reels Instagram.

Pembuatan perpustakaan Islam sangat relevan. Tentu tidak visible kalau hanya untuk menyediakan kebutuhan para Ustadz dan Muballigh. Ini juga bisa di scalling up jadi Destinasi Edukasi Islam. Dan ini sejalan lagi dengan visi misi kota.

Kunjungan ke Masjid Manarul Ilmi akan meningkat, dan Padang Panjang pun jadi destinasi Wisata Edukasi Islam. Terlebih setahu saya, belum ada Perpustakan Islam yang memuat ragam literatur Islam yang lengkap di Sumbar.

Kalau ini semua terwujud, maka lokomotifnya adalah Perpustakaan Islam di Masjid Manarul Ilmi. Ini bukan pemborosan tapi jalan untuk scale up dan bisa jadi lokomotif.

Nantinya, gara-gara perpustakan Islam itu, Masjid Manarul Ilmi bisa jadi tujuan utama Wisata Edukasi Islam. Tempat lain pun akan ikut ramai. Terutama untuk sentra kulinernya. Karena baca tulis juga perlu makan dan minum juga.

Ini langkah Scale up yang perlu didukung. Terutama oleh Pemerintah Kota. Semoga masih ada anggarannnya. Semoga saja.

(budi rajobujang)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update