Kota Pariaman, pasbana--- Kota Pariaman mempunyai Relawan Pengurusan Jenazah (RPJ). Organisasi ini bersifat sosial dan semi otonom yang didirikan pada bulan Oktober 2021 dibawah divisi sosial “Yayasan Islamic Center Badano” Sungai Rotan, Bungo Tanjung, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman.
Pembina dan penasehatnya adalah Ustadz Zulkifli Zakaria, Ustadz Asrofi, H.M., Arison Muranda, H. Satriadi dan Akmal. RPJ Pariaman ini diketuai oleh Deivick Dhany Revides, Bendahara, Adek Irawan, Sekretaris I, Romi Sastra, dan Sekretaris II, Zulkarnaini.
“Kerjasama tim yang tergabung dalam RPJ ini, diikat dengan sistem kekeluargaan dan atas dasar suka rela, untuk bersama-sama menegakkan sunnah, khususnya dalam bidang janaiz (pengurusan jenazah),” ujar Arison Muranda.
Untuk sekretariatnya berada di belakang Mushalla Aisyiah Bungo Tanjung, Kecamatan Pariaman Timur, sedangkan untuk posko relawan ada 2 (dua) tempat, yaitu di Mushalla Aisyiah Bungo Tanjung, Kecamatan Pariaman Timur, dan di Jalan. S.B. Alamsyah Kampung Balacan No. 45, Kelurahan Pondok II, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman.
“Tujuan dari RPJ ini adalah untuk membantu pengurusan jenazah bagi kaum muslimin muslimat di Kota Pariaman dan sekitarnya. Menyiapkan SDM/relawan yang berkompeten dalam penyelenggaraan jenazah serta mempunyai visi mewujudkan penyelenggaraan jenazah sesuai sunnah serta pelayanan ambulan gratis kepada masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu ketua RPJ Pariaman, Deivick Dhany Revides mengatakan, program RPJ Pariaman yang telah dijalankan seperti pelatihan penyelenggaraan jenazah, penyelengaraan jenazah untuk warga Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman serta pelayanan ambulans gratis, mulai dari menjemput dan mengantarkan jenazah sampai ke kuburan.
“Sedangkan untuk keanggotaan atau relawan, terdiri dari anggota aktif sekaligus tim fardhu kifayah (ikhwan/akhwat) sebanyak 25 orang. Untuk anggota sekaligus donatur tetap bulanan RPJ Pariaman sebanyak 29 orang serta anggota yang tergabung dalam grup WA RPJ Pariaman, 299 Ikhwan dan 234 akhwat,” jelasnya.
Budaya gotong royong dan peduli kepada sesama adalah budaya asli masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan. Semakin menyelami budaya asli Indonesia, kita jadi makin tahu Indonesia. (rel/nd)
