Pasbana - ChildFree adalah Ketiadaan anak sukarela, juga disebut tanpa anak, menggambarkan pilihan sukarela untuk tidak memiliki anak. Di sebagian besar masyarakat dan sebagian besar sejarah manusia, memilih untuk tidak memiliki anak adalah hal yang sulit dan tidak diinginkan.
ChildFree sempat menjadi isu yang ramai diperbincangkan oleh banyak orang di media sosial Tanah Air dalam beberapa waktu belakangan ini.
Semua pilihan yang ada dalam hidup ini, gaya hidup childfree pun tidak lepas dari konsekuensi. Keputusan seseorang untuk childfree dapat berdampak pada sisi biologis atau kesehatan.
Mengutip gramedia.com, ada beberapa dampak kesehatan, yang dapat dirasakan ketika seorang perempuan maupun pasangan menjalani pernikahan untuk childfree, yakni sebagai berikut:
- Berisiko memiliki kesehatan yang lebih buruk di kemudian hari.
- Bagi perempuan, childfree dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Meski demikian, ada pula penelitian yang menunjukkan, bahwa perempuan yang memilih untuk childfree, akan memiliki masa hidup yang cenderung lebih panjang, serta gaya hidup yang lebih sehat.
Ini karena, mengurus anak adalah tanggung jawab yang cukup berat dan melelahkan, baik itu secara pikiran maupun fisik. Pikiran yang lelah dari seorang ibu, akan diikuti dengan penyakit-penyakit lain, seperti psikosomatik.
Sebagai informasi, psikosomatik sendiri adalah suatu kondisi, di mana tubuh seseorang akan merasa sakit, akan tetapi bukan karena luka melainkan karena emosi atau pikirannya.
Melalui laman medsosnya, dr. Muslim Kasim menyampaikan faktor risiko kanker payudara meningkat pada perempuan yg tidak punya anak dan tidak menyusui. Pasalnya, payudara tidak pernah beristirahat dari hormon estrogen, yang meningkatkan risiko kanker payudara.
Saat hamil, hormon esterogen fokus pada rahim sementara ketika menyusui, saluran di payudara sudah terisi hormon lainnya. Akibatnya paparan esterogen ke payudara akan terhambat.
Ketika menyusui, hormon prolaktinnya yang banyak. Esterogen diusir dari payudara. Payudara bisa Istirahat lagi.
Oleh sebab itu, faktor risiko akan bertambah manakala seorang perempuan tak kunjung mempunyai anak. Apalagi jika ditambah memakai KB hormon yang mencegah kehamilan. (Bd)