Notification

×

Iklan

Iklan

Ini Penjelasan Manajemen RSUD Padang Panjang Terkait Pelayanan UTDC RSUD

06 Februari 2023 | 22:45 WIB Last Updated 2023-02-06T15:45:30Z

Padang Panjang, pasbana – Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Padang Panjang, meluruskan pemberitaan sejumlah media terkait pelayanan di Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) di RS tersebut.

Dalam rilis yang dikeluarkan Tim PKRS RSUD Kota Padang Panjang, Senin (6/2), Kabag Tata Usaha RSUD, Yevi Maslinda, SKM, MSi menjelaskan kronologis peristiwa hasil klarifikasi timnya. Disebutkan, pada Kamis (2/2) lalu sekitar pukul 10.00 WIB, petugas UTDC berinisial RZ menerima kedatangan seorang laki-laki yang akan mendonorkan darahnya. 
  
"RZ menanyakan kepada yang bersangkutan nama pasien yang dituju untuk donor darahnya. Ia menjawab ‘Pasien tu’, sembari memainkan HP-nya. Karena bingung dengan jawaban tersebut, RZ kembali konfirmasi nama pasien dan yang bersangkutan menjawab, ‘Tadi malam sudah ke sini’ sembari tetap masih memainkan Hp-nya,” papar Yevi.

Kepada calon pendonor itu, RZ memintanya untuk memakai masker, sebagaimana menjadi prosedur dalam pelayanan di UTDC tersebut. Namun permintaan itu dijawab dengan jawaban ketus dan membentak RZ. Ia balik menanyakan apa tidak disediakan masker di RS ini.

“Petugas RZ menjawab, ‘Maaf pak, di toserba belakang ada dijual pak’. Lalu dijawab kembali oleh yang bersangkutan, ‘Yang ambo tanyo dak ado di rumah sakik ko? (yang saya tanya, apa tak ada masker di RS ini,” ceritanya.

Atas pertanyaan balik itu, RZ menjelaskan bahwa tidak ada masker disediakan secara khusus untuk pengunjung. Mendengar hal tersebut, calon pendonor ini lalu membelakangi RZ sambil berbicara sesuatu. “Tapi tidak diketahui secara pasti, apakah Bapak tersebut berbicara kepada petugas atau hanya ciloteh sendiri,” katanya. 

RZ tetap berdiri menunggu kepastian darinya. Calon pendonor itu malah pergi berjalan keluar dari UTDC tanpa ada kata ataupun pesan. Sepertinya mencoba menghubungi seseorang.  

Setelah kejadian tersebut. RZ pada shift pagi lalu konfirmasi kejadian kepada petugas shift malam berinisial "EW" yang bertugas pada 1 Februari. “Didapat informasi, Bapak tersebut awalnya datang donor untuk pasien RS Yarsi Padang Panjang yang ternyata sudah lengkap darahnya. Bapak itu pun sudah tahu. Tapi dia tetap mau donor untuk pasien yang butuh,” jelasnya.

EW saat itu menelepon ke Ruang Interne, meminta tolong untuk dipanggilkan keluarga pasien tersebut untuk datang ke UTDC. Pasien yang dirawat di ruang interne ini, membutuhkan empat kantong darah, sudah tersedia dua kantong yang siap pakai (sudah selesai semua pengecekan) dan baru ditransfusikan ke pasien satu kantong.  

Sembari menunggu keluarga pasien, EW meminta yang bersangkutan untuk mengisi inform consent donor. Namun ia tidak mau. “Bapak tersebut malah meminta cek tekanan darahnya. Katanya, ‘Cek tensi ambo lu, Buk. Mungkin tinggi mah, siap berang-berang samo wali kota Ibuk,” katanya.

Lalu petugas melakukan pengecekan tekanan darahnya, dan benar saja ternyata memang tinggi. Sampai pengecekan kedua kalinya pun, kata Yevi, masih saja tetap tinggi. Bapak itu pun sudah berkomunikasi dengan keluarga pasien tersebut.

“Jadi tidak ada terjadi percekcokan di ruang unit transfusi darah pada Rabu malam 1 Februari ataupun pada Kamis siang 2 Februari,” katanya meluruskan.

Atas nama manajemen dan seluruh keluarga besar RSUD, Yevi minta maaf atas ketidaknyamanan ini. “Kami sangat mengapresiasi setiap saran dan kritikan yang disampaikan sebagai bahan evaluasi bagi kami untuk kemajuan pelayanan RSUD ke depannya,” tuturnya. 

Ditambahkannya, jika ada yang kurang puas tentang pelayanan rumah sakit sakit, silahkan hubungi tempat pengaduan langsung RS, maupun melalui web http://rsud.padangpanjang.go.id/saluran-pengaduan.

“Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujarnya lagi.

Sementara itu, dalam hearing RSUD dengan Komisi 3 DPRD Padang Panjang, Direktur RSUD, dr. Lismawati R, M.Biomed, Sp.PA  memaparkan kegiatan yang akan dicapai baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Jangka pendek, ia memaparkan tentang program kegiatan 2023, seperti rehabilitasi dan renovasi fisik RS di dalam dan di luar gedung. Di antaranya pengecatan seluruh ruangan, disain interior ruang rawatan untuk menambah kenyamanan bagi pengguna pelayanan, memperbaiki dan menambah fasilitas air panas untuk rawat inap, memperbaiki loteng dan atap yang bocor serta melakukan evaluasi pascahuni gedung dan ruangan dengan mengembalikan fungsi sesuai penempatan awal. 

Lismawati menyampaikan rasa prihatin terhadap keluarga yang menunggu tidur di lantai di ruang rawat inap. “Nantinya akan dibuatkan tempat khusus,” katanya.

Selain akan melanjutkan pembangunan NICU, Lismawati juga memaparkan program inovasi RSUD yang berorientasi pada peningkatan pelayanan. Dari beberapa program dan rencana kerja yang disampaikan tersebut, Komisi 3 DPRD sebagai mitra RSUD, memberikan apresiasi dan berharap segera direalisasikan yang harus dibuktikan dengan hasil sesuai perencanaan.

“Selain membangun dan memperbaiki fasilitas fisik, RSUD juga berupaya untuk mengadakan kegiatan yang bersifat membangun akhlak dan kerohanian karyawan RSUD dengan mengaktifkan kembali wirid rutin setiap Kamis pagi pada minggu pertama dan ketiga. Pengajian ba'da Magrib setiap Selasa malam dan pengajian khusus wanita setiap Jumat yang diperuntukan bagi karyawan/wati dan pengunjung RSUD,” terangnya.

Per 30 Januari lalu, tambah Lismawati, pihaknya juga membuat program dengan Tim Mengaji RSUD mengadakan pembacaan Al Qur'an dan doa 10 menit sebelum pelayanan dimulai. Pembacaan kitab suci itu dimulai dari Juz pertama dan akan berlanjut setiap hari dari Senin sampai Sabtu dan terus sampai Juz terakhir yang didengar langsung oleh pengunjung.

“Sedangkan jumlah kunjungan pasien ke RSUD Padang Panjang pada 2022, meningkat lebih kurang 20 ribu dari tahun sebelumnya. Kunjungan rawat jalan jumlahnya 83.256. Rawat inap jumlah kunjungan 7.035. Sedangkan IGD jumlah kunjungannya 15.693,” ungkapnya sembari mengatakan, selain dari Padang Panjang, pasien berasal dari kabupaten dan kota di Sumbar, dan juga ada dari provinsi lain seperti Riau dan Jambi.

“Kami berusaha meningkatkan pelayanan di RSUD Padang Panjang demi kenyamanan pasien yang berobat dan keluarga yang berkunjung,” ucapnya. (rilis)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update