Padang Panjang, pasbana — Gempa dahsyat berkekuatan 7,8 Skala Richter pagi dini hari dan gempa susulan berkekuatan 7,7 skala richter pada sore harinya, Senin (6/2), mengguncang Provinsi Kahramanmaraş dan Gaziantep negara Turkiye yang berbatasan dengan negara Syiria.
Korban tewas akibat gempa yang melanda dua negara ini dikabarkan terus menanjak. Hingga Rabu (8/2), jumlah korban jiwa dari bencana alam itu diperkirakan 7.266 orang.
Kondisi ini sempat membawa kekhawatiran bagi warga Indonesia yang berada di sana. Sama halnya dengan Rahmi Aulia Syafitri, warga Kota Padang Panjang yang menempuh pendidikan di Bartin University, Provinsi Bartin.
Jarak Provinsi Bartin dengan Provinsi Kahramanmaraş dan Gaziantep, sebut Rahmi, memang jauh. Namun saat kejadian itu membuat dirinya harus lebih waspada. Apalagi ada berita yang menyatakan gelombang susulan semakin kuat.
“Alhamdulillah-nya Ami jauh dari provinsi kejadian. Memang tetap harus waspada. Mungkin ibaratnya jaraknya antara Aceh dan Padang Panjang, lumayan jauh. Ami di sini mohon doa. Sebab suratan kuasa Allah SWT tidak ada yang tahu,” tuturnya kepada Kominfo.
Dikatakan Rahmi, ada alumni Pondok Pesantren (Pontren) Kauman Muhammadiyah Padang Panjang yang berada di lokasi saat kejadian gempa Itu terjadi.
“Keadaannya Alhamdulillah baik, sudah dievakuasi ke KBRI Ankara,” sebutnya. (Rel/hrs)