Padang Panjang, pasbana --Pendidikan karakter merupakan salah satu jawaban dari serangkaian masalah akhlak dan karakter anak bangsa dewasa ini. Sebetulnya pendidikan karakter merupakan amanat Pancasila dan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang dilatarbelakangi oleh realitas permasalahan kebangsaan yang berkembang.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Mudir Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Ustadz Insan Adha Hasibuan saat membuka secara resmi kegiatan Karakter Building untuk santri kelas XII Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang. Selasa (28/02).
" Pendidikan karakter merupakan usaha manusia secara sadar dan terencana dalam hal mendidik sekaligus memberdayakan peserta didik. Hal ini adalah amanat dalam pembukaan UUD negara kita. Pada dasarnya pendidikan karakter untuk menanamkan nilai atau pesan moral yang selama ini seringkali kita abaikan perannya dalam kehidupan kita. Wajar saja banyak kasus-kasus yang melibatkan pelajar," jelasnya.
Ditambahkannya bahwa pendidikan karakter ini diharapkan bisa membangun generasi bangsa yang bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong. Untuk bisa mencapai tujuan tersebut diperlukan menanam faktor-faktor pembentuk karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, dan budaya.
"Dengan pendidikan karakter mestinya kita lebih mawas diri dan juga memiliki kemampuan untuk hidup bermasyarakat. Dimanapun kalian berada nantinya, dengan siapapun kalian bergaul, tetaplah menanamkan karakter yang baik sebagaimana telah kalian dapatkan selama di Pondok. Karakter yang baik harus mendarah daging, tidak bisa dengan spontanitas dalam menjalaninya. Jadilah Kader yang kuat dalam menjawab tantangan zaman," pinta alumni Gontor ini.
Mengangkat tema "Keindahan sikap, menjadi kewibawaan karakter" kegiatan ini dilaksanakan di Aula FKIP UM Sumbar dengan pemateri Abdillah Zikri, S.Pt.,MM. Dalam paparannya Ustadz Zikri menyampaikan bahwa hal yang paling utama untuk diterapkan dalam hidup adalah menghargai dan mencintai orang tua. Karena menurutnya peranan orang tua sangat mempengaruhi kesuksesan anaknya.
"Doa orang tua kepada anaknya, dan doa anak kepada orang tua adalah hal yang paling kuat di dunia ini. Cintailah orang tua antum, Karna berkat doa beliaulah kita berhasil. Berubah itu tidak menyenangkan, tetapi berubah itu harus bertahap. Maka teruslah berjuang demi orang tua antum," katanya.
Dilanjutkannya bahwa ada banyak kisah yang termaktub dalam Al Qur'an tentang kesuksesan seseorang yang sangat hormat serta sayang pada orang tuanya. Bahkan Ridho Allah sebutnya bergantung pada ridhonya orang tua. Bagaimana mendapatkan ridho orang tua, Ustadz Zikri sampaikan berbuat baiklah kepada orang tua.
"Kita diingatkan berkali-kali dalam Alquran tentang berbuat baik pada orang tua. Salah satunya surat Al Isra'. Sementara Rasulullah SAW bersabda Ridha Tuhan terletak pada ridha kedua orang tua". Artinya, jika kita hendak melihat Tuhan tersenyum, buatlah kedua orang tuanya tersenyum. Sebaliknya, jika ingin melihat Tuhan cemberut, buatlah kedua orang tuanya cemberut," tutupnya.
Dihadiri 104 santri, kegiatan ini berlangsung lancar. Seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan ada beberapa santri yang terlihat menitikkan airmatanya. (JE)