Padang Panjang, pasbana -- Sebanyak 118 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Padang Panjang ikuti Wisuda Tahfidz, Senin (20/3) di Auditorium Mifan Waterpark, Kelurahan Silaing Bawah.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia, Yas Edizarwin, S.H menyampaikan, kegiatan ini selain menjadi tradisi, juga menjadi bagian dari syiar agama Islam.
"Pemko senantiasa mendorong terlaksananya program keagamaan di Kota Padang Panjang sesuai dengan visi misi yaitu program tahfidz dan smart surau. Insyaa Allah siswa yang tahfidz ini hidupnya sukses dunia dan akhirat," ungkapnya.
Wakil Ketua Komite MAN 1, Drs. Afrizal, M.Pd berharap siswa yang mengikuti wisuda ini dapat terus meningkatkan hafalan Al Qur’an dimasa yang akan datang.
"Ini bukan hal yang mudah. Kami berterima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan anak-anaknya di MAN 1. Mudah-mudahan dengan hafal Al Qur’an otak anak semakin cemerlang," harapnya.
Turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang, Drs. H. Alizar, M.Ag memberi dorongan bahwa dengan menghafal Alquran sejatinya mencerdaskan otak penghafalnya.
Karena apa pun organ tubuh kita, jika sering digunakan akan menguat. Sebaliknya jika jarang dipakai maka organ tersebut akan mengecil dan melemah.
"Dengan demikian tepat sekali kegiatan menghafal Alquran dibudayakan. Sangat diyakini bahwa dengan menghafal kalam Allah tersebut akan otomatis memperbaiki prilaku individu yang bersangkutan", tutur Kakankemenag mengakhiri sambutannya.
Mutia Khaira, M.Pd. selaku perwakilan orang tua siswa, Latifani Khairani dari Lubuk Sikaping, Pasaman menyampaikan rasa terimakasih kepada musrif dan musrifah yang telah berjibaku membimbing dan memotivasi siswa dan siswi MAN 1 Padang Panjang menghafal Al-Quran.
Sementara Kepala MAN 1, Julpiadi Hutabarat, S.Ag, M.Si menyebutkan, suskesnya wisuda tahfidz yang kedua ini merupakan dorongan yang besar dari orang tua siswa.
"Dari 660 siswa kita, sepertiga tinggal di asrama, sebagian kos dan tinggal bersama orang tua. Alhamdulillah tahun ini dari 200 orang yang ikut seleksi, diwisuda sebanyak 118," jelasnya.
Penghafal Alquran dikategorikan berdasarkan kelancaran, jumlah hafalan, dan sikap. Berdasarkan seleksi yang dilaksanakan secara ketat sejak penjaringan, daurah yang diselenggarakan di Islamic Center maka ditetapkan Muhammad Lutfi Idris sebagai penghafal terbaik pria. Disusul oleh Zafir Asraf dan Wahdatul Ahmad. Sementara untuk wanita dijuarai oleh Latifah Khairani, Miskah Sovia Rani dan Tati Yusni Halim.
Hal ini dibuktikan dengan diuji kembali oleh Kakankemenag, Staf Wali Kota, Sekrataris Komite dan Kepala Madrasah dihadapan ratusan orang yang hadir. (Rel/)