Bambang Widjanarko (Deputi Komisioner Pengawas Bank Pemerintah dan Syariah Otoritas Jasa keuangan), Eko B Suprianto (Chairman Infobank Media Group), Yuddy Renaldi (Sekjen Asbanda sekaligus Dirut Bank BJB), Muhammad Irsyad (Dirut Bank Nagari) dan Dr Efa Yonnedi SE MPPM Akt (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas sebagai Moderator) |
Padang, pasbana - Dalam rangkaian program Panen Rejeki Bank BPD yang dilaksanakan di Padang, Sumatera Barat, Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) melaksanakan Talkshow BPD-SI yang mengusung tema “Tantangan dan Peluang BPD ke depan di Era Layanan Keuangan Digital.”
Dalam Talkshow yang diadakan di Hotel Mercure Padang pada tanggal 9 Maret 2023 tersebut menghadirkan narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diwakili oleh Deputi Komisioner Pengawas Bank Pemerintah dan Syariah, Bambang Widjanarko dan Chairman Infobank Media Group, Eko B Suprianto tersebut dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Asisten II Setprov Sumbar, Wadarusmen serta dihadiri oleh Jajaran Komisaris Bank Nagari, para Direksi dan Pemimpin Divisi Bank Pembangunan Daerah (BPD) dari seluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Yuddy Renaldi menyampaikan bahwa kinerja BPD seluruh Indonesia terus menunjukan pertumbuhan. Kinerja BPD ini dilihat dari kinerja keuangan semakin membaik.
Yuddy Renaldy (Sekjen Asbanda sekaligus Dirut Bank BJB) |
“Alhamdulillah, dalam situasi dan kondisi sulit seperti saat ini, BPD SI tetap membukukan laporan keuangan yang positif. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia. Di mana Total Aset, posisi Desember 2022, Aset BPD-SI mencapai Rp 935,19 triliun atau naik Year on Year (YoY) sebesar 7,43% dari Rp 870.53 triliun.” Jelas Yuddy Renaldi.
Lebih lanjut Yuddy menjelaskan bahwa untuk Dana Pihak Ketiga, posisi Desember 2022, DPK BPDSI mencapai Rp 748,31 triliun atau naik YoY sebesar 10,55% dari Rp 676.92 triliun. Begitu juga Kredit yang disalurkan, pada posisi Desember 2022, Kredit BPDSI mencapai Rp 590.05 triliun atau naik YoY sebesar 14,45% dari Rp 515.54 triliun.
Selanjutnya Laba BPD-SI, meningkat YoY sebesar 35.03% menjadi Rp 18,5 triliun dari Rp 13.7 triliun.Sedangkan Modal Inti BPDSI, posisi Desember 2022 mencapai Rp 100.06 triliun, naik YoY sebesar 6,98% dari Rp 93.54 triliun.
Pada kesempatan itu, Yuddy Renaldi mengingatkan cita-cita awal pendirian BPD, yakni untuk mendorong pembangunan daerah, meliputi infrastruktur , pertanian, perdagangan, dan sebagainya.
“Fungsi BPD adalah mendorong terciptanya pertumbuhan perekonomian daerah, memegang kas dan mengelola keuangan daerah, juga sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah, oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan dukungan penuh pemerintah daerah, termasuk eksekutif dan legislatif.” tegasnya. (Rilis)