Notification

×

Iklan

Iklan

Isu Suntik Hormon pada Ayam Broiler

04 April 2023 | 21:39 WIB Last Updated 2023-04-04T14:39:41Z


Oleh: Zaky Syahputra

Pasbana - Maraknya isu suntik hormon pada ayam broiler sering kali menjadi halangan sehingga masyarakat waspada bahkan enggan untuk mengonsumsinya. 

Hal ini dikarenakan ketakutan masyarakat akan dampak buruknya bagi kesehatan tubuh. Memang pemberian suntikan hormon pada ayam broiler merupakan hal yang tidak disarankan karena tidak aman untuk kesehatan manusia. 

Pemerintah Indonesia dalam Undang-Undang No 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan juga menegaskan pelarangan penggunaan hormon bagi hewan konsumsi termasuk pada ayam broiler ini. Di beberapa negara, penggunaan suntik hormon pada hewan ternak untuk meningkatkan pertumbuhan merupakan hal yang dilarang dan juga merupakan tindakan ilegal.

Bahaya kesehatan yang dapat terjadi karena mengonsumsi ayam yang telah diberi suntik hormon adalah sebagai berikut: 

1. Kanker, penggunaan hormon dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pada manusia terutama pada Wanita. Hormon yang digunakan pada ayam seperti estrogen dapat mempengaruhi hormon pada manusia dan memicu pertumbuhan sel kanker.

2. Masalah reproduksi, hormon yang diberikan pada ayam dapat mengganggu keseimbangan hormon pada manusia dan menyebabkan masalah reproduksi. Ini terjadi pada pria dan wanita, dengan dampak yang lebih besar pada wanita. 

3. Gangguan hormonal, Hormon yang diberikan pada ayam dapat menyebabkan gangguan hormonal pada manusia. Ini dapat mempengaruhi sistem endokrin dan memicu berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi.

Sumber : Dokumentasi Pribadi 


Dengan adanya isu terkait penggunaan suntik hormon pada ayam broiler inilah yang membuat masyarakat waswas dalam konsumsi ayam broiler. Pardi, salah satu peternak di daerah Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman juga memberikan pendapat akan isu yang beredar ini. 

“Isu yang beredar ini adalah hoaks, karena hal ini merupakan hal yang tidak logis. Bayangkan, waktu dan tenaga yang dibutuhkan apabila saya menyuntikkan 18 ribu ekor ayam saya satu persatu. Pemberian suntik hormon ini tidak efisien dari segi harga karena biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan suntik hormon ini tidak akan bisa bersaing dengan harga pasar, sehingga biaya operasional pun tidak akan tertutupi” tambah Pardi. 

Pardi pun menambahkan bahwa daripada menggunakan suntik hormon, peternak bisa menggunakan pakan berkualitas dan strategi manajemen kandang yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ayam broiler.

Pemberian pakan yang tepat dan seimbang dengan kandungan nutrisi yang cukup serta manajemen yang baik dapat membantu meningkatkan pertumbuhan produktivitas ayam broiler. 

Untuk masyarakat yang masih khawatir tentang kesehatan ayam broiler dapat membeli dari peternakan atau tempat potong terpercaya dan memiliki sertifikasi yang menunjukkan bahwa ayam tersebut bebas dari hormon dan antibiotik.

Jadi, isu ini adalah hoaks atau berita bohong sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk mengonsumsi daging dari ayam broiler karena daging ayam broiler ini tidak berbahaya dan juga mengandung nutrisi yang sama dengan ayam kampung dan juga waktu panen yang lebih cepat membuat kita tidak perlu takut akan kelangkaan daging ini. (*) 

PILKADA 50 KOTA




×
Kaba Nan Baru Update