Notification

×

Iklan

Iklan

Pulang Basamo, Tradisi Mudik Perantau Minang Dimomen Lebaran

21 April 2023 | 08:27 WIB Last Updated 2023-04-21T12:44:15Z

PASBANA - Ada tradisi mudik yang cukup unik yang dilakukan para perantau Minangkabau saat menjelang lebaran. Dan pada Lebaran Idulfitri 1444 H ini, tradisi tersebut dilaksanakan oleh Perantau dari Nagari Balingka, yaitu Tradisi Pulang Basamo. 

Sebanyak  272 orang perantau Nagari Balingka Kabupaten Agam yang melaksanakan Pulang Basamo,  disambut secara meriah oleh sanak saudara dan pemerintah setempat pada saat sampai di kampung halaman di nagari Balingka, Ampek Koto, Agam, Sumbar. 

Suasana penuh kegembiraan, kebahagiaan dan membuat haru itu menyelimuti nagari Balingka saat 8 unit bus ANS dengan pengawalan membawa para perantau memasuki kampung halaman tercinta.

"Para perantau yang pulang basamo ini disambut dengan tari tradisional dan randai" ujar Fhanisa, salah satu perantau yang pulang kampung. 

Pulang Basamo warga Balingka kali ini diadakan Ikatan Keluarga Balingka (IKB) Se - Jabodetabek. IKB merupakan organisasi peguyuban Kenagarian Balingka, Kab. Agam, Bukittinggi, Sumatera Barat.

Dikatakan perantau asal Balingka setiap tahunnya memang mengadakan program pulang basamo, namun beberapa tahun belakangan tidak terlaksana karena pandemi.

Rombongan Pulang Basamo IKB 2023 ini sebelumnya berangkat pada Senin,17/4 sekitar jam 7 dari Surau dan Balairong Balingka, Tanah Abang, Jakarta Pusat menggunakan bis ANS sebanyak 8 unit.

Keberangkatan rombongan dilepas Ketua Umum IKB Dr. M. Luthfie Hakim Datuk Pangulukayo Nan Putiah. Rombongan juga mendapat pasilitas pengawalan dari polisi hingga Pelabuhan Merak.

Dalam perjalanan rombongan difasilitasi dengan jamuan makan atau buka bersama yang diberikan oleh pemilik bus ANS.

"Pulang Basamo" adalah praktik tradisional dalam budaya Minangkabau di Sumatera Barat, Indonesia. Ini melibatkan sekelompok orang dari desa atau suku yang sama yang bepergian bersama untuk pulang ke kampung halaman. Dan biasanya dilaksanakan saat momen Idulfitri. 

Istilah "Basamo" dalam bahasa Minangkabau berarti "bersama". Jadi, "Pulang Basamo" berarti "kembali bersama". Praktik ini dipandang sebagai cara untuk memperkuat ikatan sosial dan mempertahankan ikatan kekerabatan di antara masyarakat Minangkabau. 

Selama perjalanan, para pemudik akan membawa makanan, oleh-oleh, dan kebutuhan lainnya untuk kerabat mereka. Mereka juga akan berhenti di berbagai tempat di sepanjang jalan untuk beristirahat, bersosialisasi, dan menikmati pemandangan. 

Ketika mereka tiba di tempat tujuan, mereka akan disambut oleh kerabat mereka dan menghabiskan waktu bersama, berbagi cerita, dan mengejar berita. Praktek Pulang Basamo masih dilakukan oleh sebagian masyarakat Minangkabau hingga saat ini, meskipun mungkin tidak sesering dulu. 

Ini mencerminkan rasa kebersamaan dan keramahtamahan yang kuat yang merupakan inti dari budaya Minangkabau.(budi) 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update