PADANG PANJANG, PASBANA -- Beberapa Kelompok Tani (Poktan) di Padang Panjang telah mengaplikasikan pengunaan Biosaka untuk pertanian mereka. Larutan ini mampu meningkatkan produktivitas tanaman pertanian.
Di antaranya Poktan Masbulo, Kelurahan Tanah Hitam dan Poktan Sepakat Utara di Kelurahan Bukit Surungan. Keduanya berada di Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB).
Penyuluh Pertanian Lapangan, Marzili, SPt, Rabu (7/6) menjelaskan, Biosaka ditemukan Muhammad Anshar. Biosaka merupakan larutan ekstrak tumbuhan yang berperan sebagai elisitor yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman.
"Beberapa jenis tanaman yang dijadikan bahan Biosaka adalah semua jenis gulma, semak belukar tetapi bukan tanaman yang bisa menyebabkan gatal," jelasnya.
Ditambahkannya, untuk membuat Biosaka diperlukan paling sedikit lima jenis tanaman. Dengan syarat, tanaman sempurna tidak cacat, tidak terserang hama dan penyakit, dan tumbuh di tempat yang gersang.
"Cara membuatnya, sediakan air sebanyak 3-5 liter dalam ember. Masukan bahan tanaman ke dalam air sambil diremas remas dengan tekanan kecil selama 15-20 menit sembari diputar ke kiri dengan tujuan sekalian mengaduk air supaya homogen. Setelah 15-20 menit, ampas tanaman dibuang. Saring air hasil remasan kemudian masukan ke dalam botol," paparnya.
Ditambahkannya, keunggulan Biosaka ini hemat pemakaian pupuk kimia lebih kurang 50 persen. Ini membantu petani dalam menghadapi kelangkaan pupuk serta menjadikan tanaman menjadi lebih sehat.
"Adapun ciri-ciri cairan Biosaka yang berhasil itu tidak mengeluarkan gas. Homogen dalam botol tidak terjadi pemisahan setelah 24 jam. Pengaplikasianya, campur Biosaka dengan air bersih, 1-2 cc biosaka untuk 1 liter air," tambahnya.
Ditambahkannya lagi, pengunaan Biosaka ini Padang Panjang sudah menunjukan hasil. Seperti Poktan Masbulo yang berhasil menjadi juara 1 dalam Gerakan Tanam Cabai Sementara di Poktan Sepakat Utara sampai saat ini sudah dua kali pengaplikasian pada tanaman padi dan cabai mereka.
"Sosialisasi pada tingkat poktan sudah dilakukan setiap ada pertemuan atau setiap kunjungan penyuluh. Kenapa belum memasyarakat, karna belum tumbuh keyakinan tentang manfaat Biosaka dan belum semua yang berkemauan membuatnya. Kepada petani, mari bersama kita buat dan kita aplikasikan pada tanaman. Karena membuatnya tanpa biaya, yang perlu hanya kemauan," ajaknya (rel)