PADANG PANJANG, pasbana - Mahasiswa Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang menggelar pameran tugas akhir, Senin (31/07/2023), di Black Box Studio Televisi dan Film Institut Seni Indonesia Padang Panjang, Kota Padang Panjang.
Asriel Fahmi Maulizar mengatakan, "Konsep karya tugas akhir saya dalam bentuk video “Immersive Room Installation”, yang melatarbelakangi kejadian Tsunami Aceh pada 2004 silam. Kejadian tersebut tentu saya turut merasakannya," tutur Asril putra Lhong Aceh Besar.
Asril menambahkan pemilihan objek tsunami Aceh sebagai video Immersive Room Installation merupakan pengalaman pribadi pengkarya. Terlepas dari itu, ini merupakan cara pengkarya untuk mengingat sekaligus mengenang musibah yang pernah terjadi di Aceh pada tahun 2004.
" Sedangkan bentuk video immersive room installation, pengkarya mengajak penonton untuk turut merasakan bagaimana peristiwa tsunami itu terjadi dengan suguhan audio visual yang di hadirkan. Jadi, penonton dapat merasakan kejadian yang pernah meluluhlantakkan Aceh pada tahun 2004 silam," paparnya sambil berlinang air mata mengenang masa tersebut.
Ketua Prodi Penciptaan dan Pengkajian Seni Pascasarjana ISI Padangpanjang, sekaligus membuka kegiatan itu. Dr. Riswel Zam, S.Sn., M.Sn, mengatakan, "Dirinya sangat mengapresiasi konsep karya yang diusung oleh Asril Fahmi Maulizar karena merupakan hal yang baru dalam bentuk karya audio visual, semoga untuk kedepannya dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi, dan dapat bersaing di dunia industri, " Ucapnya.
Riswel.menambahkan “Ini merupakan penciptaan karya televisi dan film dengan konsep yang baru, serta sangat menarik untuk disaksikan, sehingga kedepannya saya berharap mampu bersaing di dunia industri, khususnya di Pulau Sumatra,” Ujarnya.
Mursidiq salah seorang pengunjung mengatakan, “Tsunami Aceh merupakan musibah terbesar abad ini, meskipun dia telah dimakan oleh waktu tapi kisahnya akan selalu ada di dalam jiwa rakyat Aceh. Menyaksikan video immersive room installation dengan judul Ie Beuna (Gelombang Besar) karya Asril dapat menjadi pengingat sebagai catatan sejarah" Paparnya.
Nadya yang juga sebagai pengunjung Pameran mengatakan, "Ini merupakan pengalaman baru buat saya, karena belum pernah melihat sebuah karya yang berbentuk video instalasi, terlebih dengan mengangkat tema Tsunami Aceh" Ucapnya.
Nadya menambahkan "Pameran ini sangat bagus, terlebih dengan visual dan audio yang membuat penonton merasakan seolah-seolah menyaksikan langsung peristiwa tsunami yang terjadi di Aceh. Bahkan di beberapa bagian video lantai yang kita pijak bergerak seolah seperti gempa bumi,” Tuturnya. (*/Maksalmina)