Gambar ilustrasi: Harvard University peringkat pertama di dunia (Picy by: KalderaNews.com) |
Ditulis oleh : Hanifa Humairo (Mahasiswa Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas)
Pasbana - Seleksi masuk perguruan tinggi di Amerika Serikat sangat ketat, dan persaingan untuk diterima di universitas-universitas terkemuka sangat sengit. Banyak universitas memiliki tingkat penerimaan yang rendah, sehingga para pelamar harus memiliki catatan akademik dan prestasi ekstrakurikuler yang sangat kuat untuk bersaing.
Selain itu, ada universitas yang menerapkan kebijakan seleksi holistik, yang berarti mereka mempertimbangkan seluruh profil pelamar, bukan hanya nilai akademik. Semua ini membuat seleksi masuk perguruan tinggi di Amerika menjadi sangat kompetitif.
Proses seleksi yang kompetitif ini adalah salah satu ciri utama dalam registrasi mahasiswa baru di universitas Amerika Serikat. Salah satu universitas yang paling kompetitif dan terkenal di dunia yakni Harvard University, dikutip dalam media online thepinnaclelist.com bahwasannya “Reputasi Universitas Harvard sebagai institusi terkemuka bukanlah suatu perkembangan baru, reputasi ini awalnya dipupuk oleh elit sosial pada saat itu, yang mampu mendapatkan hak istimewa untuk mendapatkan pendidikan tinggi, warisan eksklusivitas ini telah mengukuhkan status Harvard sebagai pusat pertumbuhan dan kemajuan intelektual, menarik para pemikir ambisius secara global”.
Hal ini membuat banyak orang berlomba-lomba untuk masuk universitas ini, berikut beberapa informasi tentang proses seleksi mahasiswa baru di Harvard menurut salah satu situs online schoters.com:
Aplikasi: Calon mahasiswa harus mengajukan aplikasi melalui Common Application atau Universal College Application.
- Aplikasi biasanya tersedia secara online, dan calon mahasiswa harus mengisi semua informasi yang diperlukan, termasuk riwayat akademik, riwayat kegiatan ekstrakurikuler, esai pribadi, dan informasi lainnya.
- Tes Standar: Untuk tingkat sarjana, calon mahasiswa biasanya harus mengambil tes standar seperti SAT (Scholastic Assessment Test) atau ACT (American College Testing) dan mengirimkan skor resmi mereka
- Laporan sekolah tengah tahun
- Laporan sekolah akhir tahun (bagi yang diterima)
- 2 Surat Rekomendasi
- Sertifikat TOEFL
- Biaya pendaftaran sebesar $85 atau sekitar IDR 1.314.780
- Hasil tes SAT/ACT
- Wawancara: Meskipun wawancara bukan persyaratan yang diperlukan, beberapa calon mahasiswa mungkin diundang untuk wawancara sebagai bagian dari proses seleksi
- Tingkat Persaingan: Karena reputasinya yang sangat baik, tingkat seleksi di Harvard sangat ketat. Hanya sejumlah kecil dari semua pelamar yang diterima setiap tahun
Seleksi diatas tentunya cukup berbeda dengan di Indonesia, namun seperti yang kita ketahui Harvard University sangat selektif dalam menerima mahasiswa baru dan mencari calon yang memiliki prestasi akademik luar biasa, kepribadian yang kuat, dan kontribusi yang potensial terhadap komunitas universitas.
Dikutip dalam media online kabar24.bisnis.com bahwasannya “Harvard membuka 1.945 kursi mahasiswa baru untuk tahun depan yang diseleksi lebih dari 61.000 pendaftar”.
Penting untuk memahami bahwa proses seleksi di universitas seperti Harvard sangat kompetitif, dan banyak calon yang sangat berkualifikasi yang tidak diterima. Beratnya seleksi di Harvard Universiy tidak membuat siswa-siswa diluar sana menyerah, sebaliknya banyak yang termotivasi dan berkomitmen untuk mencapai impian mereka demi belajar di institusi bergengsi tersebut.
Wawancara bersama Diva Wijaya: Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas (Sumber: Dokumentasi Hanifa Humairo) |
Melalui proses wawancara saya dengan salah satu mahasiswa Universitas Andalas ia berpendapat bahwasanya, “Ada beberapa alasan mengapa orang tidak menyerah dengan seleksi masuk perguruan tinggi luar negeri khususnya Harvard University yakni karena adanya keinginan dan ambisi untuk membanggakan keluarga, gelar sarjana dan pascasarjana dari universitas Amerika Serikat sering diakui secara Internasional, dimana hal ini membuat lulusan lebih kompetitif di pasar kerja global dan juga kuliah di Amerika Serikat juga dapat memberikan pengalaman hidup yang berharga.
Mahasiswa dapat menjelajahi budaya, melakukan perjalanan, dan mengembangkan keterampilan pribadi yang akan membentuk mereka sebagai individu yang lebih baik” ujar Diva Wijaya.
Namun satu hal yang harus kita sadari bahwasannya kuliah di luar negeri tentunya memakan biaya yang tidak sedikit, apalagi di negara seperti Amerika Serikat dapat memakan biaya yang signifikan.
Melalui proses wawancara saya dengan salah satu mahasiswa Universitas Andalas ia berpendapat bahwasannya, “Biaya kuliah di universitas Amerika dapat sangat tinggi, terutama di universitas-universitas bergengsi seperti Harvard University. Biaya ini bisa mencapai ribuan hingga puluhan ribu dolar per tahun, tergantung pada universitas dan program studi yang dipilih. Bukan hanya itu kita harus memikirkan biaya lain seperti biaya hidup seperti perumahan, makanan, transportasi, asuransi kesehatan, buku, dan kebutuhan sehari-hari lainnya dan terakhir biaya untuk mendapatkan visa pelajar, biaya aplikasi, dan biaya lain terkait imigrasi” ujar Tri Prima Serin.
Dari sini dapat disimpulkan bahwasannya proses seleksi perguruan tinggi di Amerika Serikat tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, namun tak dapat dipungkiri tingkat kesulitan dan kompetitif dari seleksi di luar negeri jauh lebih tinggi.
Ini berarti ada persaingan yang sangat ketat untuk diterima, dan pelamar harus bersaing dengan calon dari berbagai negara dengan latar belakang akademik yang kuat.
Selain penilaian akademik yang tinggi, universitas terkemuka sering memerlukan tes standar yang menuntut seperti SAT atau ACT, serta persyaratan tambahan seperti esai pribadi dan surat rekomendasi yang kuat.
Perlu diketahui biaya pendidikan di universitas terkemuka di Amerika Serikat sangat tinggi untuk itu, pelamar perlu memiliki sumber daya finansial atau mencari beasiswa yang kompetitif. (*)