Sumatera Barat, pasbana - Jengkol adalah makanan yang dikenal memiliki bau yang menyengat sehingga tidak semua orang menyukai makanan ini. Namun, ternyata ada sejumlah manfaat jengkol untuk kesehatan. Jengkol atau Pithecollobium Jiringa adalah tanaman khas Asia Tenggara.
Jengkol bukan hanya populer di Indonesia, namun juga beberapa negara di Asean. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat menjadi provinsi yang paling banyak memproduksi jengkol alias jariang di Indonesia. Jumlahnya mencapai 22.263 ton pada 2022.
Jumlah itu setara dengan 14,28% dari total produksi jengkol secara nasional yang sebanyak 155.909 ton. Agaknya Jengkol ini satu satunya buah tanaman yang tidak terpengaruh turun naik ekonomi nasional dan dunia. Bahkan penguatannya menandingi trend Dollar Amerika. Selalu naik.
Uniknya lagi, jengkol tidak dijual per kilo atau per bungkus. Tapi per keping atau per biji. Keunikan lain adalah selalu tersedianya jengkol di Rumah Makan Padang. Selalu ada menu jengkol pada setiap hidangannya. Begitu juga saat kita memesan nasi bungkus di Rumah Makan Padang.
Sekeping jengkol yang berbalut kuah gulai kuning akan selalu terselip didalamnya. Bahkan di salah satu daerah di Sumbar, Piaman, jengkol ini menu wajib kalau mereka menggelar hajatan pesta baralek atau pernikahan. Biasanya dimasak gulai, namanya Gulai Jariang. Dan untuk lebih nikmatnya dipadu juga dengan daun pucuk ubi.
Jengkol umumnya dimasak menjadi semur atau gula jengkol. Namun, bisa juga disantap sebagau lalapan. Manfaat jengkol untuk kesehatan ternyata cukup besar karena kandungan nutrisinya.
Dirangkum dari buku "56 Makanan Ajaib dan Manfaatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan", berikut adalah sejumlah kandungan nutrisi jengkol seberat 100 gram: Protein 23,3 gram Vitamin C 80 mg Zat besi 4,7 gram Kalsium 140 mg Fosfor 166,7 mg Jengkol juga mengandung karbohidrat, vitamin A, vitamin B, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, saponin, serta serat yang tinggi.
Kini jengkol atau jering asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat berhasil menembus pasar ekspor ke negeri sakura, Jepang. Berdasarkan data yang dihimpun dari Karantina Pertanian Padang lewat pada sistem perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya, jengkol asal Sumbar sebelumnya belum pernah sama sekali masuk pasar ekspor. Namun, tercatat sebanyak 100 kilogram jengkol diekspor tujuan Tokyo, Jepang telah melewati sertifikasi karantina pertanian. (bd)