Padang, pasbana —Puluhan pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang panik, berhamburan keluar ruangan dengan perasaan takut dan kalut. Masing-masing pegawai keluar dari gedung usai berlindung di bawah meja, kursi dan alat-alat lainnya yang dapat melindungi diri mereka dari bencana.
Hal tersebut ternyata merupakan bagian skenario dari Sosialisasi dan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang diinisiasi oleh BPBD Kota Padang. Diseknariokan, Gempa Bumi berkekuatan 9,0 magnitudo menghantam bagunan tempat mereka bekerja.
Para pegawai BPBD Kota Padang dilatih untuk melakukan evakuasi dengan cepat dan aman, melakukan penanganan kebakaran, penanganan pertama terhadap korban hingga kaji cepat menangani bencana.
Wali Kota Padang, Hendri Septa, menurutkan mitigasi bencana yang dilalukan oleh BPBD Kota Padang memiliki tujuan untuk melatih kesiapsiagaan, menyiapkan diri dari potensi-potensi bencana yang sekiranya terjadi di Kota Padang, gempa bumi dan tsunami.
“(Dalam mitigasi) tadi saya melakukan koordinasi bersama camat dan lurah untuk mengevakuasi warganya masing-masing, terlebih warganya yang berada di bibir pantai. Di tempat-tempat yang berada di zona merah tsunami (red zone) untuk pergi ke zona aman tsunami (blue line),” jelas Wako Hendri Septa di Lapangan Kantor BPBD Kota Padang, Kamis (23/11/2023).
Ditegaskan Wako, kegiatan ini penting adanya. Terlebih bagaimana tim gabungan BPBD Kota Padang, Camat serta lurah menjalin komunikasi dengan masyarakatnya dan memastikan untuk terhubung satu sama lain.
“Usai pandemi Covid-19, tidak salah kiranya kita kembali mensiagakan diri kita. Membaritahukan kepada masyarakat bahwa potensi-potensi kebencanaan itu selalu ada di Kota Padang,” akunya.
Ditambahkan Wako, kegiatan positif terkait kesiapsiagaan perlu serius dilaksanakan. Menimbang Kota Padang merupakan daerah yang memiliki berbagai potensi bencana. Salah duanya ialah gempa bumi dan tsunami.
“Kita juga perlu menyampaikan ini kepada masyarakat. Kita juga mengimbau masyakarat yang keluarganya sudah berada di garis biru (jika terjadi) untuk tidak perlu lagi lari ke zona merah,” pesannya.
Di waktu yang sama, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Andree Algamar, menyampaikan kegiatan tersebut untuk melatih kesiapsiagaan para pegawai terkait bagaimana mengambil sikap dan tindakan ketika menghadapi bencana gempa bumi.
"Kami berharap, dengan adanya simulasi ini, para pegawai dapat mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi," ucap Plt Kalaksa BPBD Padang, Andree Algamar.
Sejalan dengan Wako, jelas Plt Kalaksa yang juga merupakan Sekdako Padang, Kota Padang adalah daerah yang memiliki berbagai potensi bencana. Salah duanya gempa bumi dan tsunami. Apalagi bencana ini dapat mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan hal lainnya.
“Dalam mengantisipasi hal itu, kita akan lakukan simulasi. Latihan ini merupakan bagian dalam mengantisipasi terjadinya bencana," terangnya.
Dari pantuan Diskominfo Padang, tim gabungan dari BPBD Kota Padang mensimulasikan berbagai skenario, mulai dari evakuasi, penanganan kebakaran, penanganan pertama terhadap korban hingga kaji cepat.
"Dalam skenario ini, para pegawai BPBD Kota Padang dilatih bagaimana untuk melakukan evakuasi dengan cepat dan aman,” tuturnya. (Rel/bd)