Notification

×

Iklan

Iklan

Ini Makna dan Filosofi Suntiang pada Pakaian Pengantin Wanita Minangkabau

26 Desember 2023 | 08:09 WIB Last Updated 2023-12-28T01:19:46Z


Pasbana - Suntiang adalah hiasan kepala tradisional yang dikenakan oleh wanita Minangkabau, khususnya pada saat upacara pernikahan. Suntiang terbuat dari emas, perak, atau tembaga, dan dihiasi dengan berbagai motif, seperti bunga, daun, dan hewan. Suntiang memiliki berbagai bentuk dan ukuran, tergantung pada daerah asal dan status sosial pemakainya.
Secara umum, suntiang melambangkan kebesaran dan keanggunan seorang wanita Minangkabau. Suntiang juga melambangkan tanggung jawab yang akan diemban oleh seorang wanita Minangkabau setelah menikah.
Makna Suntiang
Suntiang memiliki beberapa makna, antara lain:
  • Kebesaran dan keanggunan
Suntiang memiliki bentuk yang indah dan menawan. Hiasan-hiasannya yang terbuat dari logam mulia dan batu permata menambah kesan mewah dan elegan. Suntiang yang dikenakan oleh seorang wanita Minangkabau pada saat pernikahan melambangkan kebesaran dan keanggunan wanita tersebut.
  • Tanggung jawab
Suntiang memiliki ukuran yang cukup besar dan berat. Hal ini melambangkan tanggung jawab yang akan diemban oleh seorang wanita Minangkabau setelah menikah. Wanita Minangkabau dituntut untuk menjadi istri dan ibu yang baik, serta berperan aktif dalam masyarakat.
  • Keindahan alam
Motif-motif yang terdapat pada suntiang menggambarkan keindahan alam Minangkabau. Hal ini menunjukkan bahwa wanita Minangkabau adalah sosok yang mencintai alam dan lingkungannya.
  • Kesaktian
Suntiang dipercaya memiliki kekuatan magis yang dapat melindungi pemakainya dari gangguan roh jahat. Hal ini karena suntiang terbuat dari logam mulia yang dianggap sebagai benda yang memiliki kekuatan magis.
Filosofi Suntiang
Suntiang memiliki filosofi yang mendalam, antara lain:
  • Keindahan dan keanggunan
Suntiang melambangkan keindahan dan keanggunan seorang wanita Minangkabau. Wanita Minangkabau dituntut untuk selalu menjaga penampilannya agar tetap cantik dan anggun.
  • Tanggung jawab
Suntiang melambangkan tanggung jawab yang akan diemban oleh seorang wanita Minangkabau setelah menikah. Wanita Minangkabau dituntut untuk menjadi sosok yang bertanggung jawab, baik dalam kehidupan berumah tangga maupun bermasyarakat.
  • Keindahan alam
Suntiang melambangkan keindahan alam Minangkabau. Wanita Minangkabau dituntut untuk mencintai dan melestarikan alam.
  • Kesaktian
Suntiang melambangkan kekuatan magis yang dapat melindungi pemakainya dari gangguan roh jahat. Wanita Minangkabau dituntut untuk selalu menjaga diri dari hal-hal yang bersifat negatif.
Implementasi Suntiang dalam Kehidupan Wanita Minangkabau Saat Ini
Suntiang masih menjadi bagian penting dalam upacara pernikahan adat Minangkabau. Suntiang dikenakan oleh wanita Minangkabau sebagai simbol keindahan, keanggunan, dan tanggung jawab.
Selain pada upacara pernikahan, suntiang juga dikenakan pada acara-acara adat lainnya, seperti upacara adat peresmian rumah baru, upacara adat panen raya, dan upacara adat lainnya.
Suntiang juga dikenakan oleh wanita Minangkabau pada acara-acara formal, seperti acara wisuda, acara perpisahan, dan acara-acara formal lainnya.
Suntiang tidak hanya menjadi pelengkap pakaian adat Minangkabau, tetapi juga menjadi simbol dari nilai-nilai budaya Minangkabau. Suntiang mengingatkan wanita Minangkabau untuk selalu menjaga keindahan, keanggunan, dan tanggung jawabnya.
Perkembangan Suntiang
Suntiang mengalami perkembangan dari masa ke masa. Suntiang tradisional memiliki bentuk yang sederhana dan terbuat dari bahan-bahan yang sederhana pula. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, suntiang mengalami berbagai perubahan. Suntiang modern memiliki bentuk yang lebih rumit dan terbuat dari bahan-bahan yang lebih mewah.
Perubahan bentuk dan bahan suntiang tidak mengurangi nilai filosofisnya. Suntiang tetap menjadi simbol dari keindahan, keanggunan, dan tanggung jawab seorang wanita Minangkabau. Jadi Makin Tahu Indonesia.(Budi) 

PILKADA 50 KOTA




×
Kaba Nan Baru Update