PADANG PANJANG, pasbana —Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Panjang bekerja sama dengan Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang menggelar Workshop Baca Puisi untuk guru dan siswa SLTP se-Kota Padang Panjang, Sabtu (3/2/2024).
Kegiatan yang dipusatkan di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Panjang itu mengundang seluruh SMP negeri dan swasta di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Panjang.
Untuk memberikan teori dan praktik baca puisi, panitia menghadirkan narasumber Dr. Sulaiman Juned, M.Sn. (Penyair, Sutradara Teater, Pendiri dan Penasihat Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang) serta Muhammad Subhan (Penyair, Penulis, Pegiat Literasi, dan Founder Sekolah Menulis elipsis).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Panjang, Nasrul, S.H., M.Si. dalam sambutannya ketika membuka workshop itu mengatakan, selain keahlian akademik yang harus ditingkatkan oleh guru dan peserta didik, sekolah-sekolah di Padang Panjang perlu juga melihat potensi-potensi seni yang bisa berkemungkinan berprestasi.
“Banyak lomba di tingkat lokal, provinsi, nasional, bahkan internasional yang memberi ruang untuk aktivitas dan kreativitas berkesenian,” kata Nasrul.
Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Panjang menyambut baik kerja sama dengan Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang yang menawarkan peluang workshop guna melatih guru dan siswa SMP sehingga di masa mendatang banyak pembaca puisi terbaik lahir di Kota Seni ini.
Menurut Nasrul, Padang Panjang sebagai Kota Seni telah melahirkan sastrawan sekaliber Buya Hamka, A.A. Navis yang hari lahirnya baru-baru ini diakui UNESCO, Mursal Esten, dan sejumlah nama seniman, sastrawan, dan budayawan lainnya.
“Kami berterima kasih kepada Kuflet yang telah menggagas dan mengusulkan kegiatan ini dan harapannya tentu akan lahir penyair atau pembaca-pembaca puisi andal di kemudian hari dari Padang Panjang,” ujar Nasrul.
Sementara itu, Pendiri dan Penasihat Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang Dr. Sulaiman Juned, M.Sn. mengatakan, Padang Panjang sebagai Kota Seni dan harapannya sebagai “rumah bagi penyair dunia” harus terus menggeliat dengan aktivitas berkeseniannya.
“Kami menawarkan pendampingan baca puisi, sebagai salah satu kegiatan pembuka di tahun 2024, dan mudah-mudahan capaian workshop dapat maksimal yang kemudian hari dilanjutkan dengan lomba baca puisi,” kata Sulaiman Juned.
Sementara Muhammad Subhan menambahkan, dalam banyak lomba baca puisi ia mengamati pembacaan puisi yang dilakukan siswa SMP masih monoton dan terkesan berdeklamasi.
Dalam workshop itu narasumber memberikan pemahaman tentang apa itu baca puisi, deklamasi puisi, musikalisasi puisi, dramatisasi puisi, teaterikal puisi, atau bahkan baca puisi bebas kreatif.
“Mudah-mudahan setelah workshop peserta tidak lagi keliru membedakannya dan benar-benar membaca puisi seperti yang diharapkan,” tambah penulis novel “Rumah di Tengah Sawah” terbitan Balai Pustaka itu.
Ketua Panitia Pelaksna, Soeryadarma Isman berharap kepada seluruh peserta agar bersungguh-sungguh untuk mengikuti pelatihan tersebut untuk mendapatkan ilmu dengan benar secara teori dan praktik dalam membaca puisi. Apalagi kedua narasumber yang kami undang merupakan orang yang ahli dibidangnya. Papar Penyair Muda Indonesia yang juga pembaca puisi handal itu.
Sementara Ketua Umum Komunitas Seni Kuflet mengatakan, hari ini sangat senang menyaksikan antusiasme dari guru dan siswa dalam mengikuti Workshop. Ini merupakan peluang yang luar biasa untuk menggali ilmu sekaligus menjadi pembaca puisi yang handal (*)