Notification

×

Iklan

Iklan

Ikrar Para Muballigh Muda di Kongres Muhammadiyah ke-20, Buya Hamka Kenakan Blangkon dan Baju Jawa

07 Februari 2024 | 12:28 WIB Last Updated 2024-02-07T07:17:58Z


Pasbana -- Kongres Muhammadiyah ke-20 pada tahun 1931 menjadi saksi bisu sebuah momen bersejarah. Di sebuah pondokan di Yogyakarta, terjalin ikrar antara para muballigh muda dari Minangkabau dan Jawa. 

Ikrar ini menandai tekad mereka untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok tanah air, tanpa terikat oleh batas etnis atau daerah.

Dalam sebuah foto klasik yang diambil di kongres tersebut menjadi bukti nyata ikrar ini. Dalam foto tersebut, terlihat Buya Hamka (duduk, kedua dari kiri) yang memakai pakaian Jawa lengkap dengan blangkon, bersama beberapa rekannya dari Minangkabau. 

Jarang sekali, bahkan mungkin belum pernah orang Minang melihat Buya Hamka tampil dalam pakaian Jawa.

Kebersamaan dalam keragaman

Foto tersebut juga menunjukkan keragaman etnis yang terwakili dalam Muhammadiyah. Utusan dari berbagai daerah memakai pakaian etnis masing-masing. 

Hal ini menunjukkan sifat heterogen sekaligus nasionalisme organisasi Muhammadiyah yang anggotanya berbilang suku bangsa dari seluruh Indonesia.

Ikrar yang diwujudkan

Ikrar para muballigh muda di Yogyakarta itu bukan sekadar janji kosong. Hamka, misalnya, kemudian pergi merantau ke Indonesia Timur (Makassar, Menado, dan Ambon) sampai pertengahan 1934 untuk menjayakan syiar Islam di sana. 




Dari situlah beliau memulai karirnya sebagai ulama besar yang bercahaya terang benderang hingga akhir hayatnya.

Muballigh Muhammadiyah: Terbuka dan bebas dari primordialisme

Foto dan kisah ini menunjukkan sifat para muballigh dan ulama Muhammadiyah yang memang terkesan sangat terbuka dan tak terkurung pada jiwa primordialisme etnisitas. 

Mereka berpegang teguh pada komitmen untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok negeri, tanpa memedulikan perbedaan suku bangsa atau daerah asal.

Momen bersejarah tersebut menjadi teladan bagi generasi penerus Muhammadiyah. Semangat persatuan dan kesatuan dalam keragaman harus terus dijaga dan dilestarikan. 

Ikrar para muballigh muda di Yogyakarta menjadi inspirasi untuk terus berkarya dan menyebarkan kebaikan di seluruh penjuru Indonesia. Makin tahu Indonesia. (**) 


Sumber:
  • Hamka, “Kenang2an beberapa Muballigh Muhammadiyah”, Majalah Gema Islam, No.41, Th. II, 1 Oktober 1963/12 Djumadilawal 1383:11-13, foto di hlm. 12).

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update