Tanah Datar, pasbana – Keindahan alam Nagari Buo, Kecamatan Lintau Buo, Tanah Datar, tak henti-hentinya menarik perhatian.
Kali ini, bukan panorama alamnya yang memukau, melainkan mekarnya bunga bangkai atau Amorphophallus Titanum yang langka di kebun karet milik Erizal, salah seorang warga Jorong Kampung Baru.
Bunga bangkai yang mekar sempurna dengan tinggi mencapai 2 meter ini sontak menjadi primadona baru bagi para pecinta alam dan fotografi. Sejak mekarnya pada awal Februari, kebun karet Erizal tak pernah sepi pengunjung yang ingin mengabadikan momen langka ini.
Potensi Ekowisata yang Menjanjikan
Melihat antusiasme masyarakat yang tinggi, Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE, MM, didampingi oleh Ketua TP PKK Ny. Lise Eka Putra dan jajarannya, langsung turun ke lokasi untuk melihat keindahan bunga bangkai ini. Bupati Eka Putra melihat potensi ekowisata yang menjanjikan dari keberadaan bunga bangkai ini.
"Alhamdulillah, kita selalu bersyukur kepada Allah. Karena dengan tumbuhnya bunga bangkai disini tentunya merupakan sebuah anugerah yang diberikan kepada kita," ujar Bupati Eka Putra, Selasa (13/02).
Habitat Ideal untuk Bunga Bangkai
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar, Sri Mulyani, Tanah Datar memang merupakan habitat ideal bagi bunga bangkai. Dari delapan jenis bunga bangkai, tujuh di antaranya dapat ditemukan di Sumatera Barat, termasuk Tanah Datar.
"Jenis bunga ini bisa dikembangkan dan ditanam, namun akan lebih baik kalau tumbuh dengan sendiri sesuai habitatnya. Biasanya bunga ini lebih banyak ditemui dan tumbuh di kawasan yang sedikit rimba, karena memang jenis bunga ini lebih bagus bila tumbuh pada tempat yang sedikit terlindung dari sinar matahari dari pada lahan terbuka," jelas Sri Mulyani.
Mengembangkan Ekowisata Berkelanjutan
Bupati Eka Putra berharap agar keberadaan bunga bangkai ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga Nagari Buo untuk mengembangkan ekowisata berkelanjutan.
"Lebih bagus lagi kalau ini bisa dikelola dan dibudidayakan, karena sepertinya lokasi ini cocok untuk bunga ini tumbuh. Bisa nanti ini ditanam dan bisa mekar secara bersamaan akan lebih bagus untuk dinikmati," harapnya.
Bupati Eka Putra juga mengingatkan agar pengelolaan ekowisata ini dilakukan dengan memperhatikan kelestarian alam dan kenyamanan pengunjung.
Momen Langka yang Tak Terlupakan
Bagi para pengunjung, melihat bunga bangkai mekar secara langsung merupakan momen langka yang tak terlupakan. Keindahan dan keunikan bunga ini, dengan kelopaknya yang berwarna merah hati dan aroma khasnya, menjadi daya tarik yang tak tertahankan.
Keberadaan bunga bangkai di Nagari Buo ini menjadi bukti kekayaan alam Indonesia yang tak ternilai harganya. Dengan pengelolaan yang tepat, diharapkan bunga bangkai ini dapat menjadi aset berharga bagi pengembangan ekowisata di Tanah Datar, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. (Rel/bd)