Padang, pasbana - PKS Sumatera Barat (Sumbar) diprediksi bakal mengalami kebangkitan pada Pemilu 2024. Hal ini diungkapkan oleh Asril, Pengamat Politik Universitas PGRI Sumbar, dalam podcast PKSTV Sumbar.
Menurut Asril, PKS tetap menjadi partai pemenang di Sumbar, meskipun 17 partai lain, termasuk pendatang baru, meramaikan kontestasi. Kegigihan PKS sebagai oposisi yang konsisten, terutama di mata generasi muda, menjadi pembeda yang menonjol.
Kekecewaan masyarakat terhadap perubahan arah politik Prabowo yang bergabung dengan pemerintahan, membuka peluang bagi PKS sebagai alternatif. Komitmen dan konsistensi PKS di luar pemerintahan mengantarkan mereka ke posisi teratas di Sumbar.
"Generasi muda memahami dan mencermati perkembangan media sosial, yang menjadi faktor penentu dalam politik modern," kata Asril.
Dukungan terhadap PKS juga didorong oleh dinamika politik nasional. Kedatangan Anies Rasyid Baswedan, yang diusung PKS, membawa angin segar bagi partai ini.
"Sumatera Barat akan menyaksikan perubahan signifikan pada 2024, terutama dengan pergeseran suara dari partai lain ke PKS," prediksi Asril.
Meskipun pada 2019 PKS masih berada di bawah Gerindra di Sumbar, optimisme muncul seiring keinginan baru masyarakat untuk perubahan. Kedatangan tokoh-tokoh baru dan dukungan partai-partai strategis seperti Nasdem menciptakan suasana politik baru di Sumbar.
Kekecewaan terhadap pemerintahan sebelumnya dan dorongan untuk perubahan membuka peluang besar bagi PKS di Sumbar.
"PKS diharapkan memanfaatkan momentum ini dengan menyampaikan program-program yang berkelanjutan dan berpihak kepada rakyat," kata Asril.
Tantangan terbesar PKS adalah merangkul semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang belum merasa terwakili dalam struktur partai politik.
Momentum PKS di Sumbar:
- Konsistensi sebagai oposisi di tengah kekecewaan terhadap pemerintahan
- Dukungan terhadap Anies Rasyid Baswedan
- Dinamika politik nasional dan kedatangan tokoh-tokoh baru
- Keinginan masyarakat untuk perubahan
- Merangkul semua lapisan masyarakat