Notification

×

Iklan

Iklan

Baby Blues Sering Jadi Masalah Ibu Baru Lahiran, Berikut Solusi Penanganannya

01 Maret 2024 | 19:23 WIB Last Updated 2024-03-01T12:30:40Z


Pasbana  - Baby blues atau sindrom bayi biru merupakan gangguan mental ringan yang sering dialami oleh ibu setelah melahirkan. Gejala baby blues biasanya muncul 2-3 hari setelah melahirkan dan bisa bertahan hingga 2 minggu. Meski tergolong ringan, baby blues tetap perlu mendapat perhatian karena dapat berkembang menjadi depresi pascapersalinan jika tidak ditangani dengan baik. 

Menurut catatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kasus baby blues di ibuktota masih cukup tinggi. Sepanjang tahun 2023 tercatat ada 2.135 ibu yang mengalami baby blues di Jakarta. Angka ini meningkat 17% dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 1.821 kasus. 

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fiona mengatakan, pihaknya terus berupaya menekan angka baby blues di Jakarta. Salah satunya dengan memastikan pelayanan kesehatan ibu dan anak berjalan optimal, mulai dari pemeriksaan kehamilan, persalinan, hingga masa nifas. 

Selain itu, petugas kesehatan juga selalu memberikan edukasi mengenai baby blues kepada ibu hamil maupun ibu baru melahirkan. Mereka diajarkan gejala yang perlu diwaspadai dan cara mengatasinya, misalnya dengan bersosialisasi dan berbagi pengalaman dengan ibu lain.

"Kami berharap dengan peningkatan kualitas pelayanan dan edukasi, kasus baby blues di Jakarta bisa terus menurun. Ibu baru melahirkan tidak perlu takut mengalami baby blues, tapi juga jangan abaikan gejalanya. Segera hubungi tenaga kesehatan jika mengalami gejala yang tidak biasa agar bisa segera mendapat penanganan," ujar Fiona.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani gangguan baby blues pada ibu muda yang baru melahirkan:

1. Beri dukungan emosional

Berikan dukungan dan rasa empati kepada ibu muda tersebut. Dengarkan keluh kesahnya dan yakinkan bahwa apa yang dirasakannya adalah hal yang normal dialami ibu yang baru melahirkan. 

2. Bantu meringankan beban

Bantu ibu muda tersebut dalam merawat bayi dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Usahakan agar ia bisa beristirahat yang cukup di sela-sela aktivitasnya. 

3. Anjurkan untuk bersosialisasi 

Ajak ibu muda tersebut mengobrol dengan tetangga atau kerabat. Bersosialisasi dapat mengurangi perasaan terisolasi dan frustasi.

4. Dorong untuk melakukan aktivitas ringan

Anjurkan ibu muda tersebut melakukan aktivitas ringan seperti jalan-jalan di sekitar rumah atau senam ringan. Aktivitas fisik dapat meningkatkan mood dan rasa percaya diri.

5. Edukasi tentang baby blues

Berikan edukasi bahwa apa yang dirasakannya adalah baby blues, bukan depresi pascapersalinan. Jelaskan pula bahwa gejala baby blues biasanya akan menghilang dalam beberapa minggu.

6. Anjurkan konseling jika perlu

Jika gejala tidak membaik dalam 2 minggu, anjurkan ibu tersebut untuk konseling dengan psikolog. Ahli kesehatan mental dapat memberikan terapi yang tepat.

Dengan memberikan dukungan yang tepat, diharapkan ibu muda tersebut dapat melewati masa adaptasi ini dengan baik.(*) 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update