Padang Panjang, pasbana -- Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang terus mewujudkan komitmen pendidikan berkemajuan untuk mendukung perkembangan kreativitas santri dalam bidang Tekhnologi Informasi. Salah satu dukungan itu direalisasikan lewat acara Nobar dan Bedah Film Pendek "Nestapa" karya Kauman Entertainment. Sabtu (23/03).
Bertempat di Aula buya AR St. Mansur, Mudir Pesantren Kauman, Dr. Derliana, MA mengatakan kegiatan itu dilakukan dalam rangka mendorong nilai-nilai positif dalam bentuk gotong royong dan solidaritas melalui cerita keteladanan dalam sebuah film pendek.
Menurutnya, kegiatan nobar dan bedah film ini merupakan upaya pesantren dalam mendorong para santri yang memiliki minat terhadap sinematografi agar dapat mengeluarkan potensi terbaiknya, apalagi film yang mereka tonton adalah hasil karya santri Kauman sendiri.
"Ini film karya santri kita sendiri. Kita berharap kegiatan ini dapat mendukung lahirnya talenta muda perfilman Indonesia yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap permasalahan sosial di sekitarnya," ungkapnya.
Derliana juga mengatakan perkembangan teknologi terbukti bisa membuat siapa saja menekuni berbagai bidang tidak terkecuali produksi maupun distribusi film. Industri film sendiri juga terbukti mendorong inovasi teknologi, sehingga keduanya bisa terus berkembang dan berjalan beriringan untuk perkembangan industri kreatif yang banyak membawa manfaat perekonomian untuk masyarakat.
"Film terbukti mampu membentuk karakter remaja dewasa ini. Lewat film remaja bahkan sampai meniru apa yang ia lihat. Kita berharap bisa menjadi partner teknologi dari para sineas muda, dan mewujudkan karya mereka. Semoga ini menjadi ladang dakwah bagi kita," tambahnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pabasko, Musriadi Musanif, Kemenag kota Padang Panjang, Siswa-siswi SD dan SLTP se Kota Padang Panjang serta tokoh Masyarakat.
Dalam sambutannya, Musriadi mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Pesantren Kauman dalam upaya melahirkan generasi cerdas berkemajuan. Baginya kegiatan ini merupakan langkah awal untuk terus berproses, agar kelak Kauman menjadi produsen house film-film terbaik.
"Ini baru langkah awal. Kedepannya semoga Kauman Entertaiment bisa jadi produsen house dan bisa meremake film buya Hamka agar lebih sempurna lagi. Harapan kita adalah kedepannya banyak film-film yang dihasilkan," harapnya.
Mengangkat tema keluarga, bedah film yang berjudul "Nestapa" ini menghadirkan salah satu Film Editor dan Sound Editor Film-film Bioskop Indonesia, Maksalmina, S.Sn, sebagai pembedah. Dalam ulasannya, Maksalmina mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi santri yang akan menekuni dunia perfilman.
"Acaranya sangat bagus untuk sebuah pagelaran gala premiere untuk tingkat sekolah, semoga di masa yang akan datang bisa menjadi acuan untuk sekolah-sekolah yang lain, untuk bisa membuat acara yang sebagus ini," ungkapnya.
Ditambahkannya bahwa film pendek produksi Kauman Entertainment ini menampilkan jati diri remaja dewasa ini. Alurnya yang mengalir serta pesan moral yang disisipi dalam setiap ceritanya membuat penonton merasa memiliki jalan cerita yang sama.
"Sebuah film yang sangat baik untuk tingkat pelajar, berangkat dari cerita keseharian dan sangat sering kita temukan di kehidupan sehari-hari, film ini memberikan gambaran yang sanggat bagus, dan memberikan pesan yang mendalam untuk para orang tua," jelasnya.
Maksalmina juga mengapresiasi film garapan santri ini sebagai bentuk dari hasil proses kreatifitas santri. Baginya film berdurasi tiga puluh menitan ini sudah bagus dari segi tata cerita, gambar, musik serta pernan tokoh yang terlibat di dalamnya.
"Untuk ukuran Film pendek ini sudah luar biasa, apalagi dari naskah sampai publikasinya dikerjakan oleh santri. Tidak banyak santri yang mampu dalam memproduksi sebuah film, apalagi dilakukan di sela-sela kesibukan sebagai santri," ujarnya.
Maksalmina juga mengulas beberapa bagian yang masih perlu ditingkatkan oleh crew Kauman Entertainment. Baginya ini merupakan hal dasar yang sering ditemukan dalam proses pembuatan film.
"Secara kualitas sudah sangat baik, namun masih ada beberapa PR yang harus kita benahi bersama, demi menciptakan sebuah film yang bagus secara keseluruhan. Hal ini tentu menjadi daya tarik bagi santri untuk menjadi sineas muda nantinya," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini hal yang perlu dikuatkan adalah perbanyak menonton dan mencari referensi film yang bagus sebagai acuan dalam memprodukai film. Kegiatan yang dihadiri oleh 800an orang ini ditutup dengan buka bersama dan sholat berjamaah.(JE)