Padang Panjang, pasbana - Dalam sebuah diskusi yang digelar oleh Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang pada Sabtu lalu, persoalan mengenai pentingnya gerakan literasi di masyarakat menjadi topik utama. Helni, seorang perupa sekaligus anggota Kuflet, memaparkan bahwa literasi bukan hanya sekedar kemampuan membaca, melainkan sebuah kunci untuk membuka pintu pemahaman, analisis, dan pemanfaatan informasi secara efektif.
"Kemampuan literasi yang baik memungkinkan seseorang untuk berpikir secara kritis dan tidak mudah terlalu cepat bereaksi," ungkap Helni, yang dimoderatori oleh Sarah Samosir. "Literasi juga membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui kemampuan membaca."
Dalam diskusi yang berlangsung di Sekre Komunitas Seni Kuflet, Helni menekankan bahwa membangun sebuah komunitas baca membutuhkan beberapa elemen penting. Selain niat dan tujuan yang jelas, ketersediaan tempat atau lokasi, sumber daya manusia, pendanaan, serta bahan bacaan yang sesuai dengan target pembaca menjadi faktor krusial.
"Program kreatif dan inovatif, serta tidak kalah penting menelusuri alam atau aktivitas lainnya juga penting untuk menarik minat masyarakat," tambah Helni, lulusan Sarjana Seni Murni dari Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
Sarah Samosir, peserta diskusi sekaligus anggota Komunitas Seni Kuflet, menambahkan bahwa literasi bukan hanya terbatas pada kemampuan membaca semata.
"Literasi itu bukan hanya membaca saja, tetapi dengan literasi, kita mampu memecahkan berbagai masalah aspek kehidupan," ungkapnya.
Dalam upaya menumbuhkan minat baca di masyarakat, Helni menyarankan untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Taman Bacaan Masyarakat (TBM) atau komunitas lainnya. Selain itu, kegiatan dokumentasi setiap aktivitas juga menjadi penting untuk menginspirasi dan menarik minat masyarakat lebih luas.
Dengan gerakan literasi yang kuat, Komunitas Seni Kuflet berharap dapat menciptakan masyarakat yang cerdas, kritis, dan mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan dengan pemikiran yang terbuka dan cerdas.(*/maharani)