Notification

×

Iklan

Iklan

Menelusuri Jejak Sejarah di Situs Menhir Koto Tinggi

10 Maret 2024 | 09:46 WIB Last Updated 2024-03-10T07:32:53Z


Limapuluh Kota, pasbana - Menelusuri jejak sejarah selalu menarik, terlebih ketika kita diajak kembali ke masa prasejarah. 
Di Jorong Koto Tinggi, Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, terdapat situs cagar budaya Menhir yang menyimpan misteri peradaban manusia purba.
Menhir Koto Tinggi, peninggalan zaman batu besar atau Megalithikum (1000 tahun sebelum Masehi), membawa kita pada era nenek moyang orang Minang. 
Ratusan menhir berdiri kokoh, memancarkan aura magis dan spiritual. Dipercaya bahwa menhir ini merupakan tempat pemujaan arwah nenek moyang dan ritual penyembelihan kerbau.
Bagi para pencinta sejarah, menjelajahi situs ini bagaikan memasuki mesin waktu. Bentuk rumah adat Minangkabau yang konon terinspirasi dari tanduk kerbau, menjadi bukti kuat tradisi masa prasejarah yang masih lestari.
Mempelajari sejarah melalui benda-benda peninggalan di alam terbuka merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Tak heran, banyak wisatawan, termasuk peneliti dan wisatawan mancanegara, yang datang untuk mempelajari sejarah dan budaya Minangkabau di sini.

Potensi Wisata Sejarah yang Menjanjikan


Sumatera Barat kaya akan peninggalan sejarah dari berbagai ideologi dan agama. Dari Animisme, Islam, Budha, Hindu dan Kristen, semua terukir dalam benda-benda bersejarah. Oleh karena itu, melestarikan warisan sejarah ini menjadi tanggung jawab bersama.
Masyarakat, instansi terkait, dan pemerintah perlu bekerja sama untuk merawat dan melindungi situs-situs bersejarah.
Pemeliharaan dan pengembangan wisata sejarah dapat menjadi kunci kesejahteraan masyarakat setempat.
Wisata sejarah memiliki potensi besar di Sumatera Barat. Tokoh-tokoh nasional seperti Mohammad Hatta, Buya Hamka, Mohamad Natsir, M. Yamin dan banyak lagi, meninggalkan warisan sejarah yang menarik untuk dikunjungi.
Nagari Pariangan, Istano Basa Pagaruyung, rumah gadang di Solok Selatan, benteng-benteng, dan bangunan-bangunan warisan Belanda, adalah contoh destinasi wisata sejarah yang tak kalah menarik.

Peran Serta Masyarakat dan Generasi Muda

Pihak swasta, pemuda, dan masyarakat dapat terlibat dalam menjaga dan memelihara situs-situs sejarah. Kreativitas generasi muda dalam memanfaatkan media sosial dan teknologi dapat menjadi kunci promosi wisata sejarah yang efektif.
Contohnya Rumah Puisi Taufiq Ismail dan Rumah Budaya Fadli Zon di Tanah Datar, yang menjadi bukti nyata peran aktif masyarakat dalam melestarikan sejarah dan budaya Minangkabau.
Mari kita bersama-sama memajukan wisata Sumatera Barat, termasuk wisata sejarah. Dengan melestarikan warisan sejarah, kita membuka peluang kesejahteraan bagi masyarakat dan mewariskan nilai-nilai budaya yang luhur kepada generasi penerus. (*) 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update