Padang Panjang, pasbana ---Guna mendorong digitalisasi pendidikan dan pembelajaran, Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menjalin kerjasama dengan The Collaborate Instructional Design System (CIDS) Malaysia. Kerjasama ini merupakan lanjutan dari program digitalisasi yang tengah digalakkan oleh pihak pesantren dalam menyongsong Tahun Pelajaran 2024/2025.
Bertempat di aula Buya Ar Sutan Mansur, Dr. Derliana, MA pada sesi penandatangan kerjasama menyampaikan bahwa program kerjasama bersama CIDS ini adalah bentuk keseriusan pesantren dalam menyongsong era digitalisasi pendidikan. Ia mengatakan bahwa dengan program ini tenaga pendidik dan kependidikan pesantren dapat menyesuaikan diri dalam penerapan digitalisasi.
"Ini adalah bentuk komitmen kita dalam memberikan pelayan terbaik kepada santri perihal digitalisasi. Kita ingin tipografi Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang moderen dapat kita wujudkan," ungkapnya. Selasa(05/3).
Ditambahkannya bahwa kerjasama ini selain untuk memberikan kemudahan dalam proses administarasi juga bertujuan untuk mempersiapkan guru-guru yang handal dalam melaksanakan pembelajaran berbasis digital. Sebagai langkah awal sebutnya, Pesantren telah menerapkan sistem e-presensi dan e-jurnal.
"Tahapannya sudah kita mulai, e-presensi dan e-jurnal. Sekarang proses implementasi e-money dan library juga tengah berlangsung," ungkapnya.
Dihadapan para tamu dan juga ratusan santri, Derliana juga menyampaikan bahwa kegiatan kali ini merupakan tonggak estapet dalam mewujudkan pesantren yang berkualitas, bertaraf Internasional serta berkemajuan sebagaimana cita-cita luhur dari Kh. Ahmad Dahlan.
"Hari ini merupakan tonggak sejarah dalam transformasi pesantren kita menuju ke arah digitalisasi yang lebih maju. Dengan bantuan dari CIDS Malaysia, kami yakin bahwa guru-guru kami akan semakin siap menghadapi tantangan pembelajaran digital di masa depan," harapnya.
Sejalan dengan itu, Halue Mat Tahir selaku pimpinan CIDS menyampaikan program kerjasama ini sangat bermanfaat bagi pesantren yang tengah mempersiapkan dirinya sebagai pesantren Internasional. Bagi pihaknya pesantren Kauman tidak hanya patner kerjasama tapi juga sebagai patner dalam oengembangan mode pembelajaran yang lebih fleksibel dan efisien.
"Kita tentu bangga dengan Kauman yang tengah mempersiapkan diri sebagai pesantren Internasional. Ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan cita-cita tersebut," ungkapnya.
Ditambahkannya bahwa pada tahap awal pihaknya dan pesantren Kauman akan melakukan penguatan digitalisasi selama tiga bulan ke depan, setelah itu pihaknya akan memantau progres dari pihak pesantren.
"Harapan kita kerjasama ini akan berkelanjutan. Untuk saat ini kita lihat tiga bulan ke depan. Apakah sesuai target atau bagaimana. Semoga harapan kita tercapai hendaknya," katanya.
Seperti diketahui sebelumnya bahwa pesantren yang memiliki jenjang pendidilan tingkat MTs dan MA ini sedang berproses menuju pesantren Internasional. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak pesantren adalah dengan mengadopsi kurikulum luar negri yang di kolaborasikan dengan kurikulum merdeka dan kurikulum agama Islam.
Selanjutnya upaya menjadikan pesantren sebagai basis digitalisasi pendidikan dimulai dengan pengembangan digitalisasi syang sedang dilakukan oleh pihak pesantren. Sebelum kerjasama dengan CIDS berjalan, pihak Pesantren juga telah membuat kerjasama dengan Universitas Sains Islam Malaysia. Dari kerjasama tersebut, pesantren telah memiliki dukungan untuk terus mengembangkan proses digitalisasi baik kepada santri maupun tenaga pendidik dan kependidikan.(JE)