Solok Selatan, pasbana – Semarak menyambut bulan suci Ramadhan diwarnai dengan tradisi Balimau, sebuah tradisi membersihkan diri baik secara lahir maupun batin. Di Solok Selatan, tradisi ini dikemas dalam sebuah acara bertajuk "Sarantau Sasurambi Balimau Season III".
Acara yang dipusatkan di objek wisata Hot Water Boom (HWB) Sapan Maluluang ini diawali dengan Gowes bersama Bupati Solok Selatan H Khairunas dan diikuti oleh antusiasme masyarakat.
Momentum Silaturahmi dan Berbagi
Bupati Khairunas dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam acara ini, khususnya masyarakat Solok Selatan yang hadir.
"Tradisi Balimau ini merupakan upaya pembersihan diri dalam memasuki bulan suci Ramadhan. Suci lahir dan batin," ungkap Khairunas, Sabtu (09/03).
Lebih dari tradisi, acara ini menjadi paket lengkap yang dikemas dengan berbagai kegiatan, termasuk tausiah, hiburan, dan pelayanan gratis bagi masyarakat.
Pelayanan ini meliputi kesehatan, perizinan, KB, perpustakaan, dan lainnya.
Pemerintah juga memanjakan pengunjung dengan menyediakan 12.700 porsi kuliner gratis.
Kemeriahan acara semakin terasa dengan penyerahan bantuan pangan dan sembako, bibit tanaman, kursi roda, serta doorprize bagi pengunjung yang beruntung.
Bupati Khairunas menyampaikan "Melalui even ini, setidaknya ada pertumbuhan baru yang dirasakan masyarakat."
Sementara itu, Gubernur Sumbar mengatakan "Kegiatan ini menjadi pesta rakyat Solok Selatan. Semua akan menjadi manfaat bagi masyarakatnya."
Sarantau Sasurambi Balimau telah masuk dalam kalender even Sumbar 2024.
Momentum kebangkitan ekonomi dan budaya
Acara Sarantau Sasurambi Balimau tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan berbagi, tetapi juga diharapkan dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan budaya di Solok Selatan.
"Semoga even ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Solok Selatan, khususnya dalam meningkatkan ekonomi dan melestarikan budaya," ujar Khairunas.
Semarak tradisi Balimau di Solok Selatan menjadi bukti bahwa budaya dan tradisi masih lestari dan dijaga oleh masyarakat. Tradisi ini menjadi kekuatan pemersatu dan menjadi identitas masyarakat Minangkabau.Makin tahu Indonesia. (*/ bd)