Tanah Datar, pasbana - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus berupaya memeratakan jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah. Kelancaran komunikasi menjadi salah satu kunci dalam mempererat silaturahmi dan komunikasi antara masyarakat di ranah dan rantau.
Sebagai bentuk upaya tersebut, Pemerintah Daerah Tanah Datar telah membangun sejumlah tower BTS (Base Transceiver Station) Telkomsel di beberapa nagari.
Baru-baru ini, BTS Telkomsel telah dibangun di Nagari Sungai Patai, Kecamatan Sungayang. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Tanah Datar, Yusrizal, menyampaikan bahwa dengan adanya BTS tersebut, kini hanya tersisa tiga jorong yang masih menjadi blank spot dan sembilan jorong lainnya yang membutuhkan penguatan sinyal.
"Yang benar-benar blank spot itu ada tiga jorong, sedangkan yang butuh penguatan sinyal ada 9 titik," ungkap Yusrizal pada Selasa (16/4).
Tiga jorong yang masih menjadi blank spot adalah Tanjung Lansek dan Pamusian di Kenagarian Tanjung Bonai, serta Jorong Mawar di Nagari Lubuk Jantan, Kecamatan Lintaubuo Utara. Kendala yang dihadapi adalah lokasi yang jauh di pedalaman dan kontur perbukitan yang menghambat penerimaan sinyal.
"Kita sudah coba lakukan pengecekan dengan provider, namun mereka tidak sanggup," jelas Yusrizal.
Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar tidak pernah berhenti mencari solusi secara bertahap dengan memanfaatkan kesempatan yang ada pada provider.
Sementara untuk sembilan titik yang membutuhkan penguatan sinyal, Yusrizal menjelaskan bahwa di lokasi tersebut sudah terdapat BTS, namun kekuatan sinyal masih minim. Hal ini dipengaruhi oleh kontur lokasi seperti di Nagari Atar, Kecamatan Padang Gantiang, yang sudah memiliki tiga BTS namun sinyal masih lemah.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, tidak henti-hentinya berupaya mencarikan solusi agar seluruh wilayah Tanah Datar terbebas dari blank spot. Pada acara halal bihalal dengan perantau Ikatan Keluarga Sungai Patai (IKSP), Eka Putra menyampaikan bahwa pembangunan tower BTS Telkomsel bertujuan untuk membantu kelancaran telekomunikasi dan menjadi titik awal untuk melepas ketertinggalan daerah.
"Insya Allah ini akan memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama untuk memudahkan komunikasi melalui telepon seluler dan alhamdulillah saat ini antara masyarakat di ranah dan rantau sudah bisa berkomunikasi bahkan video call melepas kerinduan karena tower BTS sudah berdiri disini," ungkap Eka Putra.
Ia menambahkan, dengan lancarnya komunikasi, masyarakat juga dapat mendiskusikan berbagai gagasan untuk membangun kampung halaman bersama para perantau di mana pun mereka berada.(rel/bd)