Padang, pasbana - Pernahkah Anda merasa tiba-tiba hilang fokus saat mengemudi, seperti tertidur sesaat? Hati-hatilah, Anda bisa jadi mengalami microsleep, episode singkat tertidur yang bisa berakibat fatal.
Microsleep, yang umumnya berlangsung beberapa detik hingga 10 detik, bagaikan bom waktu bagi pengemudi. Dalam kondisi ini, kesadaran dan kontrol atas kendaraan hilang, berpotensi besar menyebabkan kecelakaan.
Faktanya, microsleep menjadi salah satu faktor utama penyebab kecelakaan, terutama pada perjalanan jauh.
Microsleep dapat menyerang siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.
Namun, beberapa kelompok lebih berisiko, seperti:
Menangkal Microsleep: Melindungi Diri dan Orang Lain
- Pengemudi yang kurang tidur: Kurang dari 7 jam tidur per malam meningkatkan risiko microsleep secara signifikan.
- Pengemudi yang sering melakukan perjalanan jauh: Monotoni perjalanan dan kelelahan fisik dapat memicu microsleep.
- Pengemudi yang memiliki riwayat gangguan tidur: Kondisi seperti sleep apnea dan narcolepsi dapat meningkatkan risiko microsleep.
- Pengemudi yang mengonsumsi obat-obatan tertentu: Obat penenang dan antihistamin dapat menyebabkan kantuk dan meningkatkan risiko microsleep.
Mencegah microsleep lebih mudah daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Pastikan tidur cukup: Tidurlah minimal 7-8 jam setiap malam untuk menjaga tubuh dan pikiran tetap bugar.
- Hindari mengemudi saat mengantuk: Jika merasa kantuk, menepilah ke tempat aman dan istirahatlah sejenak.
- Rencanakan perjalanan dengan baik: Hindari mengemudi di malam hari atau setelah perjalanan panjang yang melelahkan.
- Berhentilah secara berkala: Lakukan peregangan dan minumlah air putih setiap 2 jam sekali untuk mencegah kelelahan.
- Gunakan teknologi: Beberapa aplikasi smartphone dapat membantu mendeteksi tanda-tanda microsleep.
Mari jadikan jalanan lebih aman dengan memerangi microsleep bersama!