Notification

×

Iklan

Iklan

Sudah Lapuk Dan Berlantai Papan, Rumah Nenek Pedagang Pongek Cubodak di Situjuah Siap Dibedah Habis Lebaran

05 April 2024 | 14:29 WIB Last Updated 2024-04-05T07:29:46Z


Limapuluh Kota, pasbana - Tengah malam buta, menjelang waktu sahur tiba. Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuak Bandaro Rajo, bersama calon anggota DPRD terpilih, M. Fajar Rillah Vesky, berhujan-hujan, menjenguk Nursian atau Tek Sian, 75 tahun, seorang warga dhuafa yang terbaring sakit di rumah berlantai papan nan sudah lapuk. 

Rumah Nursian atau Tek Sian berada di jorong Dalam Nagari, nagari Tungkar, kecamatan Situjuah Limo Nagari. Safar dan Fajar berhujan-hujan mendatangi rumah itu pada Selasa (2/4) tengah malam kemarin bersama ketua Baznas Limapuluh Kota ustad Yulius, wali nagari Tungkar Yusrizal Dt Pado, dan ketua LPM Tungkar, Masyudha Putra.

Menurut Yusrizal Dt Pado dan Masyudha Putra, Nursian atau Tek Sian, sudah lama mengalami sakit menahun di rumahnya. Tek Sian yang semasa sehatnya bekerja sebagai pedagang pongek cubodak berkeliling dengan gerobak, mengalami sakit karena faktor usianya yang sudah termasuk uzur.
 
Tek Sian lahir 10 April 1949. Bulan ini usianya genap 75 tahun. Dia tinggal di rumahnya yang berdinding papan dan berlantai papan, bersama dua anaknya, hasil pernikahan dengan suaminya, almarhum Basyiruddin. Kedua anak Tek Sian itu bernama Jhon Abdi Putra,53, yang bekerja sebagai petani, dan Renti Novita, 51, yang bekerja pada warung foto copy di Simpang Tiga Tungkar. 

Menurut Yusrizal datuak Pado, Tek Sian dan dua anaknya yang belum menikah, termasuk warga dhuafa atau warga kurang mampu di nagari Tungkar. Saat ada bantuan sosial atau bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah nagari, Tek Sian termasuk penerima bantuan. Hanya saja, karena Tek Sian sudah tak kuat berjalan, bantuan sosial itu diantar langsung ke rumahnya.

"Ketika mengantar bantuan ini, ada cerita mengharukan. Ternyata, separuh dari lantai papan rumah Tek Sian, sudah lapuk. Tinggal separuh bagian saja yang masih bisa dilewati. Karena khawatir lantai rumah itu akan amblas, sengaja kami tugaskan perangkat nagari yang postur tubuhnya paling kecil, untuk mengantar bantuan ke dalam rumah," kata Yusrizal Dt Pado.

Tentu saja, Tek Nian dan kedua anaknya, senang mendengar kabar ini. Pemerintah nagari Tungkar dan tokoh-tokoh masyarakat juga mendukung rencana bedah rumah tersebut. "Pihak keluarga besar atau kaum Tek Sian juga sudah setuju. Sudah disampaikan mamak kepala kaumnya kepada kita. Beberapa tokoh masyarakat kita, seperti simpatig bangunan dan gudang sayur Datuak Bandaro Panjang, juga siap menjadi donatur tambahan," kata Yusrizal Dt Pado dan Masyudha Putra.

Melihat kondisi rumah Tek Sian yang sudah memprihatinkan, pemerintah nagari Tungkar bersama calon DPRD terpilih M. Fajar Rillah Vesky, mengusulkan kepada bupati Safarudddin dan ketua Baznas Buya Yulius, agar dapat mencarikan solusinya.  Bagaikan kata berjawab dan gayung bersambut, bupati Safaruddin dan ketua Baznas Buya Yulius, langsung berinsiatif untuk membedah rumah tersebut.

"Insyallah, selepas lebaran idul fitri ini, program bedah rumah atau perbaikan rumah, sudah dapat dilakukan. Sumber dananya, nanti dari Baznas dan pemerintah daerah. Pengerjaaannya, barangkali bisa dilakukan secara swadaya. Kalau bisa, nanti sekalian dibuatkan toilet atau jamban sehat, sebagai rangkaian dari program sanitasi total berbasis masyarakat yang sedang kita laksanakan," kata Safaruddin dan Buya Yulius, didampingi M. Fajar Rillah Vesky.

Bupati Safaruddin dan Buya Yulius berjanji, akan memantau proses bedah rumah Tek Sian, sampai selesai. Sebelum meninggalkan rumah Tek Nian dalam situasi cuaca yang masih diguyur hujan, Bupati Safaruddin bersama Fajar juga merogeh beberapa lembar kocek pribadi mereka untuk Tek Sian. Sedangkan Buya Yulius juga menurunkan satu paket bantuan sembako Ramadhan berkah dari Baznas. (BD)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update