Notification

×

Iklan

Iklan

Sumbang Duo Baleh dan Relevansinya Bagi Wanita Minang di Era Moderen

21 April 2024 | 10:12 WIB Last Updated 2024-04-21T03:14:04Z

Pasbana - Ditengah arus globalisasi dan modernitas, budaya Minangkabau dengan segala kekayaan budayanya, termasuk Sumbang Duo Baleh, kian diuji relevansinya.  

Sumbang Duo Baleh, yang berarti dua belas larangan bagi perempuan Minang, dipandang sebagian orang sebagai aturan yang kaku dan membatasi ruang gerak perempuan.  

Namun, di sisi lain, Sumbang Duo Baleh juga menyimpan nilai-nilai luhur yang tak lekang oleh waktu dan menjadi pedoman bagi perempuan Minang dalam menjalani kehidupan.



Sumbang Duo Baleh bukan hanya tentang larangan, tetapi juga tentang bagaimana perempuan Minang harus bersikap dan berperilaku dengan sopan dan bermartabat.  

Aturan ini meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari cara duduk, berbicara, berjalan, hingga berpakaian. Sumbang Duo Baleh bukan bertujuan untuk mengekang perempuan, tetapi untuk melindungi mereka dari berbagai bahaya dan menjaga kehormatan mereka.



Pada era Gen Z yang penuh dengan perubahan dan tantangan, Sumbang Duo Baleh justru semakin relevan bagi perempuan Minang. Di tengah gempuran budaya luar dan tuntutan kesetaraan gender, Sumbang Duo Baleh menjadi pengingat bagi perempuan Minang untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya mereka dan tidak mudah terombang-ambing oleh arus modernitas. 

Sumbang Duo Baleh bukan berarti anti-feminisme. Justru, aturan ini selaras dengan prinsip-prinsip feminisme yang menjunjung tinggi martabat dan kesetaraan perempuan. Sumbang Duo Baleh mengajarkan perempuan Minang untuk percaya diri dan mandiri, namun tetap menjaga sopan santun dan nilai-nilai budaya mereka. 

Sumbang Duo Baleh juga mengajarkan perempuan Minang untuk berani menyuarakan pendapat dan memperjuangkan hak-hak mereka. Dalam budaya Minangkabau, perempuan memiliki peran penting dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Perempuan Minang didorong untuk menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana, serta memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.



Sumbang Duo Baleh bukanlah hambatan bagi perempuan Minang untuk meraih kesuksesan. Banyak perempuan Minang yang sukses di berbagai bidang, seperti politik, bisnis, dan pendidikan, tanpa harus meninggalkan nilai-nilai budaya mereka. Sumbang Duo Baleh justru menjadi kekuatan bagi perempuan Minang untuk menghadapi berbagai tantangan dan meraih cita-cita mereka. 

Menjaga Sumbang Duo Baleh di era Gen Z bukanlah hal yang mudah. Diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Orang tua perlu menanamkan nilai-nilai Sumbang Duo Baleh sejak dini kepada anak-anak mereka. Sekolah perlu memasukkan materi tentang Sumbang Duo Baleh dalam kurikulum pembelajaran.

Masyarakat perlu memberikan ruang bagi perempuan Minang untuk mengekspresikan diri dan berkarya sesuai dengan nilai-nilai budaya mereka.

Sumbang Duo Baleh adalah warisan budaya yang tak ternilai bagi perempuan Minang. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai luhur Sumbang Duo Baleh, perempuan Minang dapat menjadi perempuan yang tangguh, mandiri, dan bermartabat, serta mampu berkontribusi secara positif bagi kemajuan bangsa dan negara.



Berikut beberapa contoh bagaimana Sumbang Duo Baleh dapat diimplementasikan dalam kehidupan modern:
  • Sumbang Duduak: Perempuan Minang dapat duduk dengan sopan di kursi, baik dengan cara menyamping maupun dengan kedua kaki rapat.
  • Sumbang Tagak: Perempuan Minang dapat berbicara dengan sopan dan santun, menggunakan bahasa yang baik dan benar, serta menghindari kata-kata kasar dan makian.
  • Sumbang Bajalan: Perempuan Minang dapat berjalan dengan anggun dan tidak tergesa-gesa, serta menjaga pandangannya.
  • Sumbang Kato: Perempuan Minang dapat berbicara dengan sopan dan santun, menggunakan bahasa yang baik dan benar, serta menghindari kata-kata kasar dan makian.
  • Sumbang Caliak: Perempuan Minang dapat bersikap sopan dan santun saat makan, tidak makan dengan suara keras, dan tidak membuang-buang makanan.
  • Sumbang Berpakaian: Perempuan Minang dapat berpakaian dengan sopan dan rapi, sesuai dengan norma dan adat istiadat yang berlaku.
  • Sumbang Bagaua: Perempuan Minang dapat menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
  • Sumbang Karajo: Perempuan Minang dapat bekerja dengan rajin dan tekun, serta berusaha untuk mencapai kesuksesan.
  • Sumbang Tanyo: Perempuan Minang dapat bertanya dengan sopan dan santun, serta menghargai jawaban orang lain.
  • Sumbang Jawab: Perempuan Minang dapat menjawab pertanyaan dengan sopan dan santun, serta memberikan informasi yang benar dan akurat.
  • Sumbang Kurenah: Perempuan Minang dapat menjaga sopan santun saat bergaul dengan orang lain, serta menghormati adat. 
Makin tahu Indonesia. (Budi) 

PILKADA 50 KOTA




×
Kaba Nan Baru Update