Limapuluh Kota, pasbana - Jadi garis terdepan bela kepentingan guru di Limapuluh Kota, bupati Safaruddin Dt.Bandaro Rajo diganjar penghargaan dari PGRI Provinsi Sumatera Barat. Diserahkan Ketua PGRI Sumbar Darmalis, penyerahan piagam penghargaan disaksikan Ketua Umum PB PGRI Prof.Unifah Rosyidi, Rektor terpilih UNP Dr.Krismadinata dan Rektor UIN Mahmud Yunus Marjoni Imamora pada saat Seminar Nasional PGRI Lima Puluh Kota.
Tidak kurang dari 5000 guru TK, SD, SMP, SMA yang berasal dari berbagai nagari di Limapuluh Kota tampak memadati gedung serbaguna Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh di Tanjung Pati Kecamatan Harau, Kamis, (30/5).
Disemarakkan dengan berbagai penampilan dari para guru, di momen seminar tersebut turut dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PGRI Lima Puluh Kota dengan POLRES Lima Puluh Kota dan POLRES Payakumbuh serta Penandatangan Kesepakatan Bersama antara Bupati Lima Puluh Kota dengan UIN Mahmud Yunus Batusangkar.
Turut hadir Unsur Forkopimda, Kepala Kantor Kemenag Lima Puluh Kota Irwan, Bunda PAUD sekaligus Bunda Literasi Nevi Safaruddin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Afri Efendi, Ketua PGRI Lima Puluh Kota Indrawati.
Bupati Safaruddin dalam sambutannya mengatakan, jadi guru yang profesional saat ini tentu tidak mudah, harus diiringi dengan upaya continue meningkatkan kompetensi diri sebagai guru.
"Ada 4 kompetensi yang harus dimiliki guru diantaranya kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, Kompetensi sosial, dan Kompetensi Pedagogik," jelas Bupati Safaruddin.
Bupati mengapresiasi organisasi PGRI yang telah menaungi para guru di Lima Puluh Kota. "Di bawah naungan PGRI, guru betul-betul diperhatikan dalam berbagai hal. Mulai dari kualifikasi pendidikan, peningkatan kompetensi guru, serta pembelaan terhadap guru yang menjadi korban kekerasan dari pihak lain," ungkapnya.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan, salah satu bukti nyata kepedulian PGRI adalah dengan adanya penandatangan Kontrak Kerja sama (MoU) antara PGRI dengan Kepolisian. Artinya, guru dalam melaksanaka tugas sebagai pendidik haruslah benar-benar merasa aman, nyaman terlepas dari intimidasi dan bentuk kekerasan lainnya.
Harapan Kita, semoga dengan berbagai upaya yang telah kita lakukan secara bersama ini, mampu mewujudkan generasi emas tahun 2045 seperti yang kita cita-citakan bersama.
Sebelumnya, Ketua PGRI Kabupaten Lima Puluh Kota Indrawati Munir mengatakan, selain untuk memotivasi guru-guru dalam seminar nasional, kehadiran Ketua Umum PB PGRI sekaligus menyaksikan MOU bersama Polres Lima Puluh Kota dan Polres Payakumbuh.
“PGRI Limapuluh Kota turut mengadakan MoU dengan Polres Payakumbuh dan Polres Lima Puluh Kota. Kemudian juga memberikan penghargaan kepada Bupati Lima Puluh Kota yang memiliki perhatian tinggi terhadap guru-guru," tambah Indrawati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Afri Efendi mengatakan, ada sekitar 5000 guru se Kabupaten Lima Puluh Kota mengikuti seminar nasional bersama pengurus pusat PGRI.
“Hingga tadi pagi, guru yang telah mendaftar secara online untuk mengikuti seminar ini sudah melebihi 5000 orang,” jelas Afri Afri Efendi. (BD)