Padang Panjang, pasbana - Hujan deras yang mengguyur Kota Padang Panjang sejak Sabtu (11/5) sore hingga malam, berakibat fatal dengan terjadinya banjir bandang. Bencana ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur, hilangnya korban jiwa, dan evakuasi warga ke tempat pengungsian.
Menanggapi situasi ini, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Padang Panjang, Dr. Winarno, ME, segera menggelar rapat tanggap darurat bencana di Balaikota pada hari Minggu (12/5).
Dalam rapat tersebut, Winarno menekankan pentingnya koordinasi dan kerjasama antar stakeholder terkait untuk mengatasi dampak bencana secara efektif.
"Langkah dan upaya preventif harus segera dilakukan untuk mengatasi dampak banjir bandang ini," tegas Winarno.
Ia menginstruksikan BPBD, TNI-Polri, dan pihak terkait lainnya untuk mengoptimalkan proses pencarian korban yang masih belum ditemukan.
Winarno juga memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi, seperti akses air bersih, dapur umum, pakaian, dan layanan kesehatan. Ia meminta pendataan menyeluruh terkait jumlah korban dan kerugian yang ditimbulkan.
Banjir bandang di Padang Panjang menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan. Jalan utama Padang Panjang menuju Nagari Singgalang terputus akibat luapan air dari lereng Gunung Singgalang dan lahar dingin Gunung Marapi. Akses ke Kota Padang, Bukittinggi, dan Kabupaten Tanah Datar pun terhambat.
Pasokan air bersih juga terhenti akibat kerusakan pipa PDAM di Lubuk Mata Kucing. Hal ini berdampak pada Bukit Surungan, Pasar, Pasar Usang, Sebagian Guguk Malintang, Tanah Pak Lambiak, Balai-Balai, Silaing Atas, dan Silaing Bawah.
Pemerintah Kota Padang Panjang, bersama dengan stakeholder terkait, bergerak cepat untuk memulihkan kondisi pasca bencana. Upaya yang dilakukan antara lain:
- Pencarian korban: BPBD, TNI-Polri, dan pihak terkait lainnya terus melakukan pencarian korban yang masih belum ditemukan.
- Pengungsian: Warga yang terdampak banjir dievakuasi ke tempat pengungsian yang telah disediakan. Kebutuhan dasar mereka, seperti akses air bersih, makanan, dan layanan kesehatan, dipenuhi.
- Perbaikan infrastruktur: Tim PUPR dan instansi terkait lainnya bekerja untuk memperbaiki kerusakan infrastruktur, seperti jalan dan pipa PDAM.
- Pendistribusian air bersih: PDAM Kota Padang Panjang mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang terdampak melalui mobil tangki.
Pj Sekdako Winarno menghimbau masyarakat untuk tidak mendekati lokasi yang terdampak banjir, khususnya jalan yang rusak, karena berbahaya. Ia juga meminta masyarakat untuk bersabar dan bekerja sama dalam proses pemulihan pasca bencana.
Bencana banjir bandang di Padang Panjang menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan kerjasama dalam menghadapi bencana alam.
Dengan koordinasi dan upaya bersama dari semua pihak, diharapkan pemulihan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.(rel/rk)