FKG UNAND GOES TO SCHOOL
Penulis:
Drg.Arymbi Pujiastuty,M.Kes
Drg.Susi,MKM
Pasbana - Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa masalah gigi rusak/berlubang/sakit masih merupakan proporsi terbesar masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia (45,3 %) dengan rata-rata setiap penduduk Indonesia memiliki kurang lebih tujuh gigi berlubang (karies gigi) dalam rongga mulutnya dan data tersebut tidak jauh berbeda dari data kesehatan gigi dan mulut provinsi Sumatera Barat yang memiliki proporsi 43,87% untuk masalah gigi rusak/berlubang/sakit.
Anak usia sekolah khususnya sekolah dasar adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut, karena pada umumnya anak-anak cenderung memiliki perilaku atau kebiasaan pelihara kesehatan gigi dan mulut yang masih rendah.
Edukasi tentang pelihara kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar usia 6-12 tahun sangat penting dilakukan, karena pada usia tersebut merupakan periode kritis bagi pertumbuhan gigi geligi anak selama masa periode gigi bercampur atau peralihan pegantian antara gigi susu ke gigi dewasa.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas dalam rangka menjalankan fungsi Tri Dharma perguruan tinggi yang salah satu kegiatannya adalah Pengabdian Masyarakat, ikut ambil bagian dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak sekolah.
Sejalan dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa Profesi Dokter Gigi FKG Unand, pada tanggal 29 Februari 2024 kolaborasi dosen FKG Unand dan mahasiswa melakukan kegiatan Edukasi Pelihara Kesehatan Gigi dan Mulut di SDN O4 Rawang Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi pada anak sekolah dasar mengenai cara pelihara kesehatan gigi dan mulutnya.
Kegiatan yang dilakukan meliputi penyuluhan tentang pelihara kesehatan gigi mulut, demo sikat gigi dan sikat gigi bersama siswa kelas 1 s/d 6, serta pemeriksaan gigi siswa siswi kelas 1 s/d 3 dan pembagian souvenir berupa sikat gigi kepada siswa dan guru di sekolah tersebut.
Diharapkan dengan adanya kegiatan edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah dasar mengenai cara pelihara kesehatan gigi dan mulut yang benar dan dapat diimplementasikan secara mandiri.
Kegiatan ini juga mendukung tercapainya target Indonesia Bebas Karies 2030 dengan salah satu indikator menurunnya angka gigi berlubang pada anak usia 12 tahun sehingga dapat tercapai gigi anak yang sehat sehingga tubuh menjadi kuat dan mereka dapat dengan mudah mencapai masa depan yang cemerlang.(*)